Translate

Kamis, Oktober 26, 2023

Ziarah Setelah Camino de Santiago - Fatima Portugal

Kembali ke Fatima

By: Benediktus Beben

Icon kota Fatima
Setelah menyelesaikan Camino Santiago de Compostela, tadinya kami akan wisata di kota Porto dan kota-kota terdekat sekalian mengenal beberapa kota di Portugal, seperti kota Braga, Coimbra, Guimaraes dan Sintra.
Gereja Fatima

Info tentang kota-kota itu sudah cari di mbah google, tetapi rencana nya berubah sebulan  menjelang keberangkatan. Ceritanya, ketika saya misa di paroki, ada sebuah poster yang menarik tentang Novena Bunda Maria Fatima yang diadakan setiap tanggal 13 dari bulan mei sd Oktober sesuai dengan kejadian Penampakan Bunda Maria di Fatima, Portugal

Saya jadi kepikiran dan penasaran banget tanggal berapa ya camino kita berakhir? segera setelah sampai di rumah, saya lihat itinarary kita dan ternyata camino berakhir tanggal 12 Oktober. Wah ko bisa kebetulan sekali ya. Saya langsung ke ide an kenapa kita ga sekalian saja ikut ziarah ke Fatima mumpung ada di wilayah Portugal.. Lalu kami berembuk dan sepakat untuk ke sana setelah camino.

Sarapan hari terakhir  di santiago

Tanggal 12 Oktober pagi, kami sudah berjalan dari penginapan kami di Santiago de Compostela menuju terminal bis untuk pergi ke Fatima. Hari masih agak gelap dan kami sekalian cari sarapan pagi di sebuah cafe di dekat terminal.

Menuju Terminal bis

Lumayan banyak juga calon penumpang bis yang akan pergi ke Fatima ketika kami sampai di terminal. Bis yang kami tumpangi juga penuh dengan penumpang dan langsung berangkat meninggalkan Santiago sesuai jadwal. Perjalanan  ditempuh sekitar 6 jam dan sampai di terminal bis kota Fatima ekitar pukul 14.00.


Dari terminal, kami berjalan menuju penginapan melewati area ziarah dan terus berjalan agak menjauh dari area ini melewati perumahan, pertokoan yang menjual souvenir dan lainnya. Keramaian sudah mulai tampak di sini.

Lokasi Penginapan kami lumayan jauh juga dari sanctuary, tapi kami bersyukur masih bisa dapat penginapan di saat banyak peziarah yang datang ke Fatima.  Sesampainya di alamat penginapan, ternyata kami harus menunggu beberapa lama untuk menemui bapak pemiliknya yang sedang keluar rumah. Jadi sambil menunggu kunci rumah tiba, kami jalan2 melihat pemandangan sekitarnya yang indah dengan cuaca yang sangat cerah hari ini.

pemandangan dari penginapan

Bapak pemilik penginapan pun tiba dan  meminta maaf  karena sudah menunggu lama, dan dengan ramahnya  mempersilakan kami untuk masuk sambil menjelaskan isi penginapan dan barang2 yang bisa dipakai. Rumahnya sangat asri, rapih dan bersih. Kamipun bisa istirahat sebelum ke luar rumah untuk mencari makan malam.


Sekitar Pukul 17.00 kami pun keluar rumah lagi dan berjalan ke arah sanctuary tempat berkumpulnya para peziarah. Tapi sebelum ke sana, kami mampir dulu di sebuah rumah makan. 

Dinner kami di Fatima

Dari sini kami mendapat info bahwa malam ini ada misa dan arak-arakan Bunda Maria jam 20.00. Wah ternyata Misa nya malam ini dan besok pagi, kami kira hanya tanggal 13 Oktober. Jadi setelah makan malam, kami tidak langsung pulang tapi sekalian saja  ikut Misa malam ini. 


Untung kami dapat info lebih dini sehingga kami tidak ketinggalan acara.Menjelang malam, kami memasuki area sanctuary yang mulai dipenuhi oleh para peziarah. Kami berjalan ke tengah lapangan dan duduk di sana menunggu Misa dimulai. Kami fokus ke depan menghadap Gereja Fatima yang sangat indah. 

Katika Misa mau dimulai, kami menyalakan lilin yang kami beli di sebuah toko sebelum masuk area ini. Ketika Lilin menyala dan kami menoleh ke belakang, alangkah takjubnya kami karena ternyata kami sudah berada di kerumuna ribuan lilin menyala. Sungguh menyentuh hati, kami bernyanyi ave Maria dan berdoa rosario di antara ribuan cahaya lilin dari para peziarah.

Prosesi arak-arakan Bunda Maria dan misa yang berlangsung malam ini sungguh luar biasa. Kami merasa bahwa Bunda Maria hadir di tengah-tengah kami dan menyapa kami yang sudah diundang datang ke tempat suci ini. Tak henti2nya kami bersyukur bisa ikut dalam lautan para peziarah yang datang dari berbagai belahan dubia untuk memuji Bunda kami.

Prosesi dan misa malam ini berakhir menjelang tengah malam dan para peziarah pulang beriringan meninggalkan sanctuary dengan penuh rasa syukur. Kami pun berjalan pulang menuju penginapan dan istirahat dengan lelap malam ini.

ada yg kelelahan juga

Keesokan harinya, kami kembali ke sanctuary untuk mengikuti lagi prosessi dan misa penutupan Penampakan Bunda Maria di Fatima. Lapangan yang tadi malam kita datangi, sudah dipenuhi oleh para peziarah, malahan sepertinya lebih banyak lagi dari semalam. 

Kami pun masuk ke tengah kerumunan, tapi saya sama istri terpisah karena mau membakar ujud doa titipan dari kerabat dan teman yang meitipkan ujud doa. 

Tempat bakar ujud doa

Tempat pembakaran ujud doa ada di sayap kiri lapangan, dan kami pun ikut antrian untuk membakar ujud doa kami sampai tiba di tempat pembakaran dengan lilin menyala dan membakar ujud doa kami sampai ke haribaan Bunda Maria.

Membakar ujud doa

Ketika selesai membakar doa, prosesi arak-arakan sudah dimulai, dan kamipun mengekor di belakang para petugas yang mengarak Bunda Maria keliling lapangan. Bunda Maria tampak anggun bertabur bunga mawar putih diusung oleh para petugas. Umat dengan tertib dan hormat mengiringi arak2 an ini dengan doa dan nyanyian puji pujian yang syahdu.

Misa berlangsung cukup lama, sampai tiba waktunya Patung Bunda diarak pulang, dikembalikan ke Kapel tempat dimana Bunda Maria dulu menampakan diri kepada 3 orang anak yaitu Lucia, Jasinta dan Francisco. 

Makam 3 Santa yang berada di Katedral Fatima

Oiya Kisah penampakan Bunda Maria di Fatima sudah saya ulas di blog ini tahun 2015 ketika kami pertama kali datang ke Fatima bersama Almarhumah Mama tercinta, serta adik kami dan istrinya. Silakan di klik di sini ya..

Selesai Misa, kami naik kereta (odong-odong) keliling kota Fatima dan mengunjungi tempat tinggal di desa tempat tinggal Lucia, Jasinta dan Fransisco. 


Tempat ini banyak dikunjungi para peziarah juga. Kita bisa naik kereta dari sisi luar sanctuary gereja Fatima. 


Pokonya hari ini, kami habiskan waktu keliling fatima, makan dan beli oleh-oleh benda rohani. Setelah makan malam, kami kembali ke penginapan untuk melewatkan malam terakhir kami di Fatima.

Sekian dulu cerita perjalanan kami. Jangan lupa follow kisah kami di channel JEJAK BEN

Dan Jika berkenan tolong di like, komen dan share ya..

Terima kasih 

Tuhan memberkati


Sabtu, Oktober 14, 2023

Camino de Santiago - Portuguese Way (The End)

Menikmati lagi kehangatan Santiago de Compostela

By: Benediktus Beben

Santiago De Compostela 9 sd 11 Oktober 2022

Kami sangat senang sekali bisa kembali ke Santiago de Compostela yang kami cintai. Ini kali ke 2 kami tiba di sini setelah camino pertama di tahun 2019

Puji Tuhan, kami bisa melewati masa pandemi dengan baik, diberi kesehatan yang baik dan diberi kesempatan melihat kembali katedral Santiago de Compostela dengan segala keindahan dan historis nya yang sangat panjang. 

Kemarin tgl 9 Oktober 2022, kami tiba di kota ini menjelang sore hari setelah melalui perjalanan dari kota Padron. Setelah tiba di halaman katedral tempat berkumpulnya para peziarah dengan segala ekspresinya, rasanya kami terhanyut dalam kebahagiaan bersama mereka yang telah berhasil menyelesaikan perjalanan selama berhari -hari bahkan berminggu - minggu hingga sampai di tittik ini. Seperti coretan tangan dari seorang peziarah: 'Leave your Worries Here'.. semua tertumpah di sini.

Leave your worries here

Campur aduk rasanya perasaan kami ketika sampai di sini. Puji Tuhan, selama perjalanan, kami diberi kesehatan dan  cuaca cerah sehigga memperlancar perjalanan kami. Semua suka dan duka kami tumpahkan dalam rasa syukur di halaman katedral yang megah ini. 

Setelah menikmati suasana di depan katedral ini, kami berjalan ke luar area untuk mencari makan malam. Perut rasanya sudah berontak minta diisi nih.. 

Sepiring Paela yg gurih sedap

Selesai santap sore, kami berjalan lagi untuk mencari penginapan yang sudah kami booking sebelumnya. Oiya penginapan selama perjalanan camino biasanya kami cari di aplikasi  Booking.com atau RBnB. 

Penginapan kita ada di area ini

Penginapannya ada 3 macam seperti yang sudah diulas sebelumnya. Ada Alberque, Pension dan Apartemen. Kalau kita rombongan ber 4 atau lebih, Mungkin lebih enak menginap di apartemen yang bisa dibooking di aplikasi RBnB,  jadi bisa kumpul 1 rumah dengan fasilitas lengkap. Tapi bisa juga kita booking Alberque atau Pension untuk merasakan sensasi yang berbeda. Pokoknya tergantung selera kita masing - masing.

Nah, kami sudah booking apartemen di Santiago via RBnB buat 2 malam karena hari ke 3 kqmi berencana mau melanjutkan perjalanan ke Finistera dan menginap di sana. Tetapi ternyata kami batal ke Finistera,  sehingga harus cari lagi penginapan lain buat hari ke 3 karena apartemen yang kami inapi ini sudah di booking orang lain. Yo wislah nanti cari lagi..

Di penginapan

Dan ternyata apartemen yang kami booking ini lumayan jauh lokasinya.. sehingga kami jalan dengan agak kecapean menyusuri bangunan - bangunan kuno di Santiago dan keluar dari Herritage nya. 

O iya, sebagai info, Katedral Santiago de Compostela itu berada di komplek Herritage dengan bangunan-bangunan kuno di sekitarnya. Ada toko-toko, penginapan, taman yang asri dsb. 

Ketemu lagi dengan sesama pilgrim

Kalau kita beruntung mendapatkan tempat penginapan di Herritage ini, pastinya lebih gampang dan dekat ke katedral. Tapi kalau kurang beruntung ya seperti kami sekarang ini, penginapan kami agak jauh dari Katedral karena berada di luar herritage.


Ketika kami tiba di depan pintu apartemen, seorang Bapak tua memeberikan kunci apartemennya dan kamipun bisa langsung beres-beres dan istirahat dengan lelap malam ini  di kamar kami yang bersih dan nyaman. 

Pilgrim dari Malaysia

Keesokan harinya tanggal 10 Oktober 22, Kami berjalan dari apartemen menuju ke Katedral Santiago untuk mengikuti misa yang biasanya dimulai pukul 12 siang. Kami niat banget bawa bendera merah putih dan celana batik yang yang sudah disiapkan Bu Milda dari rumah. Pingin foto keren dong kita dengan sedikit sentuhan lokal wkwk.. 

Foto dulu sebelum misa

Pintu masuk katedral sudah antri dengan para peziarah, dan kamipun ikut antrian walaupun ada sedikit hujan rintik - rintik di hari ini. 

Botafumeiro/wiruk 

Waktu camino tahun 2019, Katedral Santiago lagi dalam renovasi sehingga banyak tiang-tiang penyangga yang mengganggu pemandangan. Jadi sekarang, kami sangat senang sekali ketika memasuki katedral ini karena renovasi sudah selesai dan Katedral tampak sangat menakjubkan. 


Dan yang paling istimewa, kami bisa menyaksikan ayunan dupa terbesar yang disebut Botafumeiro atau wiruk yang ada di sini ketika misa berlangsung. 

melihat para petugas pengayun wiruk latihan

Amazing banget melihat wiruk lagi diayunkan di depan altar oleh 8 orang petugas untuk memberkati umat yang hadir dalam misa. Menambah suasana syahdu, penuh damai dan sukacita. Kami sampai puas dan takjub menyaksikan ayunan wiruk ini dari mulai petugas latihan sebelum misa sampai diayunkan saat misa.

Para petugas sedang latihan

Altar Katedral sangat indah bernuansa keemasan dengan ornamen malaikat Tuhan dan simbol - simbol suci lainnya. Di Belakang Altar tampak patung Santiago atau St. Yakobus. Kita juga bisa ziarah ke makam Santo Yakobus yang terletak tepat di belakang altar katedral. Tentu saja kita harus antri dengan para peziarah lain untuk sampai ke sini.

Mau ziarah ke makam St yakobus

Misa berlangsung sangat khidmat dan syahdu, diiringi paduan suara yang sangat indah. Ayunan botafumeiro yang begitu menakjubkan menambah indahnya suasana misa hari ini. Dari awal sampai akhir misa, tak hentinya kami bersukur atas anugerah dan berkat Tuhan bisa sampai ke tempat ini untuk ke 2 kalinya.

Selesai misa, kami masih eksplore di dalam katedral ini, melihat keindahan interior katedral dan ada beberapa kapel di dalam katedral ini. Kami juga antri untuk  ziarah ke makam Santo Yakobus yang ada di belakang altar. 

Lalu kami ke luar katedral dan menikmati keindahan Katedral ini yang sudah berumur ratusan tahun dan masih berdiri dengan megahnya melewati segala cuaca dan perubahan zaman. 


Di komplek katedral ini, ada bangunan bersejarah lainnya yaitu Hotel dan universitas yang katanya merupakan salah satu universitas tertua di benua Eropa.


Di Halamn gereja, kami bertemu dengan sepasang suami istri asal Perancis yang tiba-tiba menghampiri kami dan menyapa Apa kabar.. Ternyata Ibu ini pernah tinggal di Indonesia dan sangat senang ketemu kami...wah kebetulan sekali. 

Kami juga bertemu teman kami Dena dan 2 orang temannya yang menyelesaikan camino dengan rute yang berbeda dengan kami. Heran ya bisa ketemu di sini padahal kita tidak janjian..

Senangnya ketemu teman camino  setanah air

So, hari ini kami rayakan dengan makan sea food di sebuah cafe yang ada pasar tradisional Mercado de Abastos, sambil bercerita tentang perjalanan camino kami masing-masing. Seneng banget bisa ketemu sama para camino dari tanah air.. 

Makan di Mercado de Abastos

Hari ini kami puas - puasin dah menikmati suasana romantis di Santiago dengan jalan sepanjang lorong - lorong bangunan herritage nya. 


Alunan musik khas galicia dari para pengamen jalanan yang ada di sepanjang jalan ini, seniman potret dan yang lainnya menambah indahnya suasana ziarah kami. 

Kami masih terhanyut oleh suasana di sini, menikmati segala suasana yang ada di sekitar kami. Menikmati sepotong ice cream yang enak, dan keliling kota Sampai malam hari tiba, barulah kami pulang ke apartemen kami yang cukup jauh itu..

Keesokan harinya, kami keluar dari apartemen dan menuju katedral sambil pindah ke apartemen baru. Tadi malam kami sudah booking penginapan untuk malam terakhir kami di Santiago. 

mencari titik lokasi penginapan

Beruntung sekali, setelah dicari - cari ternyata apartemennya terletak di pintu keluar herritage dan di sekitarnya banyak sekali cafe yang menggugah selera buat nongkrong di sana... wah menarik sekali. 


Tempatnya juga bersih dan rapih juga sangat nyaman. Dari apartemen baru ini, kami balik lagi ke Katedral dan mau mengurus sertifikat camino. 

Sertifikat camino kami

Oiya, kita bisa mendapatkan sertifikat ziarah camino di kantor camino yang terletak di sisi lain katedral di antara pertokoan yang menjual segala macam souvenir. Kita harus ambil nomer antrian dan membawa passpor camino kita sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat camino. 

Seneng banget ketemu dia lagi wkwk

Nanti sama petugas di dalam, paspor kita akan dilihat layak ga kita mendapatkan sertifikat karena syaratnya harus jalan kaki min 100 km atau min 110 km  untuk para peziarah dengan sepeda. Kami sudah menyelesaikan jaran 118 km jalan kaki dari Valenca dan sah untuk dapat sertifikat.

Jadi, hari ini kami habiskan waktu untuk mengurus serifikat dan selebihnya santai se santai-santainya menikmati keindahan Santiago De Compostela dan sekitarnya. Ada patung dua orang nenek yang terletak di sebuah taman kota. Patung ini sangat legendaris dengan ceritanya. Banyak orang berfoto di sini, termasuk kami ga mau ketinggalan..wkwk..

Patung yang legend di sebuah taman

Kita puas - puasin berfoto sini. Sore itu, sinar matahari senja sedang  memancarkan sinar lembayungnya  tepat di atas katedral sehingga kita mendapatkan pemandangan spektakuler dengan nuansa yang berbeda. 


Kita juga mengunjungi gereja lain yang ada di sini, menikmati lorong-lorong kota tua dengan toko - toko souvenir nya yang khas dan tentu saja nongkrong di cafe menikmati sedapnya hidangan khas galicia.. tentu sja segelas Sangria dan beer terenak galicia tak kami lewatkan.. 

makan lagii..

Saya lihat Bli Putu sudah nongkrong lagi di Cafe yang jual kebab, katanya enak banget.. jadi pingin icip juga wkwkwk..

Pokonya senang banget bisa menikmati semua pengalaman camino bersama istri dan sahabat terbaik kami... Thanks God atas segala berkatMu.

Sekian dulu cerita camino kami ya.  Jangan lupa ikuti jejak perjalanan kami di  JEJAK BEN

Terima kasih atas atensinya dan jika berkenan tolong like, share, dan komen channel nya.


Sampai Jumpa

Tuhan berkati


Salam hangat dari kami, 

Beben

Lian

Valentino

Milda

Putu Suasta