Translate

Senin, September 25, 2023

Camino de Santiago - Portuguese Way (5)


Camino lagii ..  ke Santiago de Compostela 2022

Palas de Reis - Padron

By: Benediktus Beben

Caldas de Reis - Padron 18 km
Sabtu, 8 Oktober 2022 

Meninggalkan kota Caldas de Reis

Keesokan harinya, kami meninggalkan Caldas De Reis melanjutkan perjalanan camino kami menuju kota Padron. Rute inilah yang kami tempuh:

 1. CALDAS DE REIS - SANTA MARINA DE CARRACEDO 
 2. SANTA MARINA DE CARRACEDO - O PINO 
 3. O PINO - SAN MIGUEL DE VALGA 
 4. SAN MIGUEL DE VALGA - INFESTA 
 5. INFESTA - HERBON 
 6. HERBON - PONTECESURES 
 7. PONTECESURES - PADRON 

Pagi ini, kami pamit dari  penginapan kami di Caldas de Reis lalu berjalan melewati gereja dan berfoto di sekitarya sambil berjalan melewati lorong - lorong pertokoan. 


Berjalan menanjak lalu melewati hutan sampai di desa Santa Marina. Hari masih pagi, jadi kami terus berjalan melewati peternakan dan perkebunan sampai kami tiba di di sebuah cafe di San Miguel de Valga. 


Cafe nya terletak di seberang gereja dan pemakaman. O iya, selama perjalanan camino, kami sering sekali melewati pemakaman dan di area ini pasti ada sebuah gereja kecil atau kapel. 


Pemakamannya rapih dan indah. Dihiasi bunga bunga, patung dan ornamen kudus lainnya. Nah di cafe inilah kita istirahat sejenak sambil makan siang. Memandang ke arah gereja dan pemakaman yang asri.


Selesai makan siang, kami lanjut lagi jalan kaki menyusuri jalanan beraspal dan terus menyusuri desa dan pertanian sampai tiba di sebuah jembatan di atas sungai bernama Fontenlo. 

Dari jembatan ini, kami terus berjalan beberapa km lagi sampai memasuki batas kota. Masuk ke sebuah taman yang teduh dan di seberang sungai tampak sebuah katedral yang megah. 

Tiba di Padron

Kami berdua duduk sejenak di bangku taman sambil menunggu rekan kami yang belum nyampe.
Tampak sebuah katedral

Menurut legenda, ketika tubuh Santiago/ St. yakobus  diangkut ke Compostela dengan perahu, Padron merupakan orang pertama yang berhasil mendarat. dan diabadikan menjadi sebuah nama kota ini.
sebuah lukisan di dinding gereja

Dari taman ini, kami berjalan beberapa meter sampai kami tiba di sebuah gereja yang megah.


Dan ternyata Gereja ini berhadapan dengan penginapan kami bernama Alberque Rossol. Jadi kami duduk santai dulu di teras cafe di depan penginapan kami  dan bolak - balik ke gereja ini. 
Ikut perayaan misa kudus

Kami sempat ikut misa di gereja ini bergabung dengan peregrino lain. Umat yang hadir dalam  Misa ini lumayan banyak juga.  



Selesai misa, kami berdoa di depan altar dimana di bawah altar terdapat sebuah reliqui perahu yang diyakini digunakan untuk mengangkut jenasah St. Yakobus. 

lempr coin

Tradisi nya, umat yang berdoa di sini melempar koin ke sana sambil berdoa.



Oiya,, Tepat hari ini waktu di Indonesia, kebetulan adalah hari ulang tahunku.. Istriku dan sahabat seperjalanan, menyiapkan makan mewah di meja cafe yang kosong di depan gereja. Wow moment yang tak terlupakan. 

Sesuatu banget merayakan ultah di depan gereja

Terima kasih istriku Lian yang sudah menyiapkan hidangan, Pak Valen, Bu Milda, Bli putu yang sudah menyiapkan pesta sore ini. Terima kasih juga Michele yang sudah bergabung dan menambah kegembiraan sore ini,


Terima kasih Tuhan atas penyertaanmu selama ini. BerkatMu sungguh luar biasa..

Sekian dulu cerita perjalana kita.. lanjut di part berikutnya. Jangan lupa follow my youtube

Jejak Ben

Terima kasih jika bersedia share, like dan comment video kami.. Tuhan memberkati..


Jumat, September 22, 2023

Camino de Santiago - Portuguese Way (4)

 

Camino lagii ..  ke Santiago de Compostela 2022

Pontevedra - Palas de Reis 

By: Benediktus Beben

Pontevedra - Caldas de Reis 24 km
Jumat, 7 Oktober 2022 

Meninggalkan Pontevedra

Pukul 7.00 kami berjalan meninggalkan kota Pontevedra yang indah ini. Dari apartemen tempat kami menginap, kami berjalan ke alun-alun kota melewati Gereja Peregrino, Katedral dan sekitarnya. Sebelum meninggalkan kota ini, kami menyempatkan diri untuk masuk ke gereja dan berdoa di sana.


Kami terus berjalan menyusuri lorong - lorong pertokoan yang antik dengan bangunan bersejarah di sekitarnya. Sambil mengikuti tanda camino seperti biasa, kami  melewati jembatan kota dan keluar dari kota Pontevedra. Inilah rute yang kami tempuh hari ini: 



 1. PONTEVEDRA - PONTE DO BURGO 
 2. PONTE DO BURGO - SANTA MARIA DE ALBA 
 3. SANTA MARIA DE ALBA - SAN CAETANO 
 4. SAN CAETANO - SAN AMARO
 5. SAN AMARO - VALBON
 6. VALBON - LA SECA
 7. LA SECA - TIVO
 8. TIVO - CALDAS DE REIS

Puji Tuhan.. sejauh ini cuaca sangat cerah termasuk hari ini. Terus berjalan melewati jalanan beraspal, masuk ke pedesaan dan keluar masuk daerah pertanian dan peternakan. 



Tampak beberapa ekor sapi dan kuda sedang makan di padang rumput. Tentu saja kami tak melewatkan cicip anggur yang ranum dari kebun tetangga haha... maaf ya Om pingin cicip anggurnya..

anggur ranum di pinggir jalan

Beberapa km berjalan, kami mampir di sebuah cafe untuk makan siang. Oiya makanan khas Galicia yang harus dicicip tentu saja daging gurita yang dimasak pedas bernama Pulpo galego... hampir di setiap restoran ada menu ini. Kalau kita ke pasdar tradisional di Galicia, banyak juga  yang jual Gurita besar2...
Pulpo Galego

Di tengah perjalanan, kami ingat perkataan Maria sang musician, bahwa nanti ada tempat rekreasi yang bagus ketika melewati jalur ini. Nah kebetulan kami melihat Plang namanya di pinggir jalan.."Parque Natural Ria Barosa'. 


Jadi penasaran masih keburu untuk mampir sebentar. Jadilah kami belok ke arah sana, keluar dari jalur camino. Ada beberapa peregrino juga yang tertarik rupanya. Kurang lebih 20 menit berjalan, kami sampai di tempat itu yang ternyata sebuah mata air dan taman rekreasi. 


Lumayan juga buat ngadem di panas yang terik ini. Setelah puas di sana, kami melanjutkan lagi perjalanan Camino kami. Menyusuri pinggiran jalan raya, terus masuk ke hutan lindung sampai kami tiba di sebuah pedesaan dan terus berjalan di pinggiran jalan raya sampai tiba di kota kecil Palas De Reis. 

Kami istirahat sejenak di Gerejanya sebelum tiba di tempat penginapan kami sebuah penginapan sejenis hostel yang disebut Pension. Penginapannya bernama 'Augas Quentes Pension' yang sangat nyaman dan bersih.
Di depan Augas Quentes Pension

Sampai sini dulu ya cerita kami..
kita lanjut part berikutnya..

Jangan lupa follow kami di youtube channel

Jejak Ben


Terima kasih kalau bersedia untuk subscribe, comment dan share..

God bless

Selasa, September 19, 2023

Camino de Santiago - Portuguese Way (3)

 

Camino lagii ..  ke Santiago de Compostela 2022

Redondela - Pontevedra

By: Benediktus Beben

Kamis, 6 Oktober 2022  Redondela - Pontevedra


Pagi ini kami berjalan  meninggalkan Alberque di Redondela dengan semangat untuk melanjutkan perjalanan ke kota Pontevedra.


Rute yang akan kami tempuh sepanjang 22 km..
1. REDONDELA - CESANTES
2. CESANTES - ALTO
3. ALTO - ARCADE
4. ARCADE - PONTE SAMPAIO
5. PONTE SAMPAIO - CACHEIRO
6. CACHEIRO - BERGUNDE
7. BERGUNDE - BERTOLA
8. BERTOLA - CAPILLA DE SANTA MARIA
9. CAPILLA DE SANTA MARIA - LUSQUINOS
10.LUSQUINOS – PONTEVEDRA

Sebelum melanjutkan cerita perjalanan kita..
Yuk kita simak sedikit tentang kota satu ini yang saya kutip dari berbagai sumber..


Pontevedra merupakan salah satu ibukota provinsi di wilayah Galicia yang disebut Ad Duos Pontes oleh orang Romawi. Pontevedra selama berabad-abad dikenal sebagai kawasan maritim dan perdagangan dengan sejarah yang panjang seperti yang ditunjukkan oleh galangan kapal dan pelabuhan perikanan.



Kawasan bersejarah di tengah kota adalah Plaza de España dan Balai Kota, sebuah bangunan eklektik yang dibangun pada abad ke-19. Di seberang bangunan ini terdapat Alameda, sebuah jalan lebar yang dibatasi oleh bangunan-bangunan sipil besar seperti Diputación (Gedung pemerintah provinsi), dengan  fasad abad ke-19 kontras dengan reruntuhan abad pertengahan biara Santo Domingo. Kompleks abad ke-14 ini berstatus Monumen Nasional. 



Tempat menarik lainnya di Pontevedra lama adalah Tempat Suci Peziarah (abad ke-18), yang melestarikan citra santo pelindung kota. Karya arsitek Portugis Antonio Souto, yang memiliki denah hampir melingkar dengan fasad Barok dan beberapa tambahan Neoklasik abad ke-18. 
Plaza de la Ferrería  yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan penting seperti gereja dan biara San Francisco.

Museum Provinsi Pontevedra, merupakan salah satu museum yang terbesar di Galicia, dengan  koleksinya yang tersebar di antara reruntuhan St Dominic dan empat bangunan lainnya yang menghadap ke Plaza de la Leña. koleksi besar seni abad pertengahan serta lukisan Spanyol dan Eropa dari abad ke-16 hingga ke-18, dan karya seni populer dari beberapa seniman Galicia.



Kalau kita luangkan waktu untuk Tur di Pontevedra, kita akan  melewati jalan-jalan yang  khas dan alun-alun granit seperti Plaza del Teucro, Plaza de Cinco Calles, dan Plaza de la Verdura, sebelum akhirnya tiba di basilika Santa María dengan gaya Renaisans yang  dibangun pada abad ke-16 oleh serikat pelaut.

Kita lanjut ke perjalanan camino kita ya..
Hari ini cerah sekali dengan langit biru berawan putih.. kami terus berjalan meninggalkan Alberque tempat kami menginap di Redondela, bergabung dengan para peregrino lain yang mulai berjalan beriringan..

Melewati jalan setapak, naik ke jalanan berbukit dengan pemandangan indah Redondela di bawah sana. Di tengah perjalanan berhenti sejenak di sebuah tenda yang menjual souvenir. 


Beberapa peregrino tampak sedang membeli dan melihat-lihat souvenir yang dijajakan. Kami lanjut jalan turun naik bukit sebelum istirahat sejenak sambil minum dari sebuah fountain yang ada di sebuah taman sambil ngobrol dengan Michele seorang peregrino dari Holland.


Beberapa saat kemudian kami tiba di Arcade dimana di kota ini rencana semula kami akan menginap tetapi kami batalkan dan jadinya menginap di Redondela. 

memasuki kota Arcade

Kotanya kelihatan bagus dan bersih. Kami terus menyusuri jalan raya kota ini sampai tiba di sebuah jembatan bersejarah di atas sungai Verdugo di Ponte Sampaio. 

Jembatan di atas sungai Verdugo

Menurut catatan sejarah, di jembatan inilah Napoleon Bonaparte mengalami kekalahan terbesarnya di Galicia. 

Pemandangan di sini sangat indah.. sungai dan desa di atas bukit bagai mahkota.. tampak beberapa perahu nelayan tertambat di dermaga semakin mempercantik tempat ini.


Dari ujung jembatan di Sungai Verdugo, kami memasuki jalanan menanjak melewati pemukiman penduduk dengan rumah - rumah yang cantik. 


Kami seperti berpetualang bersama Asterix dan Obelix nih.. Tak lupa kami berfoto di depan rumah penduduk bersama beberapa peregrino cantik dari  Portugal.


Desa indah kami tinggalkan dan terus berjalan memasuki sebuah hutan lindung yang sejuk. Di tengah perjalanan, kami bertemu dengan seorang nenek berusia 80 tahun yang masih lincah jalan camino. Nenek ini bernama Maria dan berasal dari Malorca Spanyol. 

Oma Maria yang masih tangguh

Dia melakukan perjalanan camino bersama putri nya tetapi selalu terpisah dari anak gadisnya dan berjalan sendirian.. salut banget lihat semangatnya si nenek Maria ini..membuat kita makin semangat untuk melanjutkan perjalanan. \

Sekian lama berjalan menyusuri hutan dan  begitu keluar hutan menemukan jalanan seperti ini..


Beberapa km kemudian, kami menemukan sebuah kolam berair jernih di tepi jalan. Hati tergoda untuk duduk sejenak sambil buka sepatu merendamkan kaki di kolam ini.. Alamak seger banget nih... kaki kami yang udah panas jadi adem lagi..


Lanjut jalan melewati desa dan  perkebunan sampai tiba di sebuah cafe di tepi jalan di pinggiran kota Pontevedra. Ayoo kita makan dulu sebelum lanjut ke tujuan. 


Setelah isi perut di cafe ini, kami melanjutkan perjalanan yang masih tersisa beberapa kilometer lagi. Melewati pinggiran kota dengan udara yang sejuk, langkah kaki sudah mulai goyah. Hari ini perjalanan cukup jauh tapi kami tidak mengeluh dan menikmati banget perjalanan camino kali ini.. 


Sekitar Pk 16,00, kami memasuki kota Pontevedra yang kelihatannya cukup besar. Kami melewati stasiun kereta api di pusat kota, pertokoan, apartemen dan sampai di pusat keramaian sebelum akhirnya tiba di penginapan kami. 

memasuki kota Pontevedra

Penginapan kami berupa sebuah apartemen di tengah kota. Agak susah juga menghubungi pengelola apartemen ini sebelum kami bisa masuk untuk istirahat. 


Setelah kami dapat kunci apartemen, kami segera masuk dan istirahat sejenak sebelum jalan sore menikmati sedikit keindahan kota ini sebelum malam turun..

Apartemen kami

Kami berjalan dari apartemen menuju ke arah keramaian kota. Lampu - lampu kota sudah mulai menyala menambah romantisnya kota ini. Pontevedra dikenal sebagai kota yang bersih udaranya dengan mengurangi jumlah kendaraan di kota ini. Pantas saja, kami jarang melihat mobil yang di parkir di sudut - sudut kota. 


Pertokoan sepanjang jalan yang kami lewati menawarkan berbagai macam jualannya.. trotoar penuh pejalan kaki sampai kami menemukan sebuah gereja yang unik di tengah lapangan kota. 


Ternyata gereja peregrino yang antik ketika kami mendekat dan tidak lupa kita berdoa di sana. 


Ketika kami keluar dari gereja ini dan berjalan di sekitar lapangan, sayup - sayup terdengar suara Gaida (alat musik tradisional Galicia) mengalun terbawa angin.. Saya jadi ingat si Maria, pemain musik di tengah hutan.. 
Ketemu lagi Maria

Kami pun berjalan sambil melihat keindahan di sekitar kami dan alunan gaida semakin dekat.. dan wow ternyata pemainnya si Maria.. astaga bisa ketemu lagi di sini sih Non...


Kamipun mendekati Maria, dan dia sangat senang sekali ketemu kami lagi. Kami berbincang sebentar sebelum berpisah dan berjalan pulang ke penginapan untuk istirahat di kota yang indah ini..

Sekian dulu cerita camino kami.. yuu simak juga video nya di channel Youtube:


Jika berkenan, Jangan lupa bantu subscribe, like dan komen ya..

Kita lanjut nanti  di part berikutnya....
Bye
God Bless