Translate

Rabu, September 11, 2019

Camino Santiago De Compostela

Rencana Mewujudkan Mimpi Camino ...



Tuhanku…
Bicaralah padaku bila aku kesepian
Bisikkanlah dukungan-MU bila aku dirundung kecemasan
Dengarkanlah suaraku bila aku jatuh
Sudilah menjadi bagiku penghiburan dalam perjalanan
Tempat bernaung di waktu panas
Tempat berteduh di kala hujan
Tongkat penuntun dalam kelelahan
Dan penolong dalam bahaya
Semoga aku berhasil
Mencapai tujuanku
Sekarang, dan juga nanti
Pada akhir hidupku

Itulah Sekelumit doa para peziarah Camino Santiago de Compostela...

Camino Santiago de Compostela, adalah ziarah rohani umat Katolik khususnya, menuju Katedral Santiago de Compostela. Di Katedral terdapat makam Santiago, sebutan orang Spanyol untuk Santo Yakobus. Tradisi ini dimulai sejak abad ke 9 ketika jasad Santo Yakobus yang dipancung di Jaffa, Israel, dibawa ke perbukitan Lobredon, yang kini menjadi Santiago de Compostela. Sudah ratusan tahun para peziarah melakukan perjalanan berhari-hari bahkan berbulan-bulan untuk mencapai katedral ini sebagai bentuk devosi kepada sang Santo.

Bersama Pak Don Hasman ketika ke Bandung

Saya, khususnya, sudah cukup lama mendengar tentang perjalanan ziarah ini dan bermimpi suatu saat mungkin akan bisa melakukan peziarahan ke tempat ini. Saya hampir melupakan mimpi selama bertahun - tahun sampai muncul lagi keinginan ini ketika membaca sebuah artikel tentang perjalanan seseorang bernama Don Hasman di sebuah harian ibukota.

Beberapa tahun kemudian, tiba - tiba ada sebuah kesempatan bertemu dengan Pak Don ini ketika beliau berkunjung ke Bandung dan menceritakan pengalamannya tentang perjalanan ini...

Senang sekali bisa ketemu beliau dan merupakan suatu kebetulan yang sangat berarti yang memunculkan kembali mimpi itu. Saya ngobrol sama istri saya tentang perjalanan ini dan akhirnya setuju untuk mencobanya di tahun 2019.

Menggali informasi sebelum Camino.. Lumayan sambil Reuni ya bu..


Tahun 2018, kami mencari tiket ke Eropa untuk mencapai cita - cita ini, lalu mengajak temen kami, Lina, yang bersedia untuk bergabung. Jadi sudah ber tiga an kita akan ke sana. Saya cerita sana - sini dan berhasil mengajak teman kami Pak Valentino dan Bu Milda untuk ikut serta. Puji Tuhan akhirnya kita ber 5 (Saya, istriku tercinta Lian, sahabat kami Lina, Pak Valentino Barus dan istri tercinta bu Milda) akan melakukan Camino di bulan Oktober 2019.

Ketemu Dena penutur pengalaman Camino

Sebenarnya banyak keraguan dan pertanyaan di benak kami tentang bagaimana perjalanan itu.. semuanya masih terasa kabur. Waktu terus berjalan, sambil mengurus Visa dan persipan lainnya, kami mulai mencari informasi tentang camino, google jadi andalan kami.. dan anehnya semakin dekat waktunya, informasi semakin terbuka lebar ketika beberapa orang sahabat mengenalkan kami kepada teman nya yang sudah pernah melakukan perjalanan ini. Dari informasi yang terkumpul,
Akhirnya kami semakin yakin akan perjalanan ini..


Camino de Santiago punya beberapa pilihan rute, nah rute favoritnya adalah Camino Frances. Rute ini banyak dipilih salah satu alasannya karena rute ini menyajikan pemandangan pegunungan dan perdesaan yang menakjubkan. Sesuai namanya, rute ini dimulai dari Perancis, tepatnya di Saint-Jean-Pied-de-Port. Titik awal mula Camino France atau The France


Way ini menyajikan sebuah hidangan panorama pegunungan yang sejuk dan hijau. Menyeberang ke negeri Matador, daerah Pamplona adalah tanah Spanyol pertama yang menerima kaki peziarah dengan jalan desa yang khas, dan bangunan kota tua yang begitu amboinya. Lanjut menyisir ke barat, Logrono, Burgos, Sahagun sampai Santiago de Compostela selama lebih dari 30 hari.

Sarria to portomarin

Rencananya, kami akan melakukan perjalanan dengan rute terdekat hanya 110 km dimulai dari kota Sarria Spain. Dari kota inilah kami akan Camino selama sekitar 1 minggu untuk mencapai Katedral santiago de Compostela.
Portomarin to Palas de Rei
Beberapa bulan sebelum keberangkatan, kami mencoba latihan jalan kaki  sekitar 5 km/ hari, jalan di sekitar tempat tinggal kami dan mencoba sepatu dan kaos kaki yang enak dipakai. Menonton Film The way sebagai inspirasi, mencari backpack yang cocok (dan akhirnya dipinjemin dari Dena sahabat yang baik hati) dan keperluan lainnya.
Palas de Rei to Arzua
Saya mulai menyusun itinarary di awal September, menyiapkan barang bawaan yang akan masuk backpack kita.. dan rasanya sudah siap untuk memulai Camino.. Semoga alam semesta mendukung dan Tuhan merestui perjalanan kami.. Amiin

Arzua to Santiago de Compostela