Willkommen in Frankfurt! Nikmatnya segelas Beer dan Sepotong Bratwurst
By: Benediktus Beben
Romerberg |
Keputusan untuk jalan sendiri(tanpa tour n travel) ke Eropa kami sepakati setelah tour n travel nya batal karena target minimum peserta tour tidak terpenuhi.
Sebenarnya targetnya hanya ingin ke Vatican untuk ikut audiensi Paus dan wisata di beberapa kota di Italy. Tetapi rencana kami berubah karena sudah terlanjur beli tiket penerbangan... kejadian ini malah membawa kami singgah ke beberapa negara Eropa..
Negara pertama yang kami kunjungi adalah Jerman walaupun hanya sempat berkunjung ke kota Frankfurt dan mengunjungi beberapa tempat yang layak dikunjungi.
Sesuai Itinarary yang kami buat, perjalanan kami dimulai dari tgl. 1 sd 15 juni 2017. Dua bulan sebelumnya kami mengurus visa Schengen di Jakarta. Kami putuskan membuat Visa Italy karena kita berdua tinggal paling lama di negara tsb. Untuk mengurus Visa diperlukan beberapa dokumen dan persyatan seperti travel insurance (kami memilih PT ZURICH INSURANCE INDONESIA), booking hotel, dan dokumen lainnya. Setelah Visa selesai dan di approve kurang lebih 2 minggu kemudian, kami mulai seriusin booking hotel di kota kota yang akan kami singgahi.
Dengan maskapai Thai airways, kami terbang dari Soekarno Hatta Airport tgl 1 Juni 2017 pk. 12.35 WIB dan transit di Bangkok (BKK) Suvarnabhumi Intl - Terminal pk. 16.00. Kami santai dl sambil kuliner di Airport menunggu keberangkatan lagi pk. 23.45 waktu Bangkok. Maskapai Thai Airways yang kami tumpangi bagus dan nyaman dengan crew yang ramah membuat kami sangat santai selama penerbangan.
Pesawat mendarat dengat mulus di Frankfurt (Main)Flughafen/Frankfurt International Airport pk. 06.00 waktu FR tanggal 2 Juni 2017.
Frankfurt |
Frankfurt sejak lama telah menjadi pusat politik Jerman selama berabad-abad. Bahkan Frankfurt sering disebut sebagai ibukota Jerman yang non de facto. Setelah jatuhnya Tembok Berlin pada 1990, Berlin menjadi pilihann untuk ibukota Jerman.
Sesuai Itinarary, kami seharusnya naik Kereta Api untuk sampai ke Hotel tempat kami menginap di kota Frankfurt. Tetapi karena alasan tertentu kami memutuskan untuk naik taksi ke Hotel Holiday Inn - Mainzer Landstase 27, 60329 Frankfurt (Am Main).
Frankfurt |
Setelah check in Hotel dan menyimpan koper, kami memutuskan untuk langsung jalan menyusuri kota Frankfurt. Cuaca hari ini sangat cerah dan cenderung panas. Dari depan hotel, kami berjalan ke arah Stasiun kereta untuk membeli tiket ke Amsterdam dan mengukur jarak dan waktu yang diperlukan jika jalan kaki dari hotel. Jalan jalan di kota Frankfurt bisa naik taksi, trem atau bus wisata Hop On Hop Off untuk sight seeing keliling kota. Tapi kami putuskan untuk berjalan kaki saja..
jalanan kota masih sepi di pagi hari |
Sambil berjalan santai, kami menikmati pemandangan kota Frankfurt dengan bangunan bangunan khas Eropa dengan jalanan yang relatif bersih. Karena hari masih pagi, jalanan masih tampak sepi dan pertokoan masih tutup.
di depan Stasiun kereta api |
Tidak lama kemudian, tampak bangunan yang kami cari bertuliskan "Haufbanhof" artinya stasiun kereta. Bangunan kuno yang megah dan artistik.Stasiun Utama Frankfurt (Frankfurt Hauptbahnhof) dibuka tahun 1888 untuk menggantikan 3 stasiun lainnya yang lebih kecil. Stasiun ini adalah stasiun terminus dan merupakan stasiun kereta terbesar di Eropa berdasarkan luasnya sampai Stasiun Utama Leipzig dibuka tahun 1915.
Stasiunnya sendiri terlihat besar dan cukup sibuk, maklum stasiun ini merupakan kawasan transportasi terpadu terbesar kedua di Jerman dengan jumlah penumpang mencapai 350 ribu per harinya. Kendatipun demikian, lalu lintas dalam stasiun nampak tertib dan teratur.
Stasiunnya sendiri terlihat besar dan cukup sibuk, maklum stasiun ini merupakan kawasan transportasi terpadu terbesar kedua di Jerman dengan jumlah penumpang mencapai 350 ribu per harinya. Kendatipun demikian, lalu lintas dalam stasiun nampak tertib dan teratur.
Dari stasiun, kami terus berjalan mengagumi keindahan gedung gedung kota dan sampailah di sebuah sungai besar dan bersih yaitu sungai Main.
Sungai Main |
Tampak beberapa kapal kecil lalu lalang di air sungai yang jernih. Taman asri berumput hijau dan rindang pepohonan menambah indahnya sungai ini.. dalam hati berfikir kapan kota kota di Indonesia punya sungai yang sejernih dan seindah ini?
Taman di sepanjang Sungai Main |
Di sepanjang pinggiran sungai sangat tampak gedung gedung yang tinggi, gereja dan perumahan. Beberapa orang sedang lari pagi dan jalan santai sementara ada juga yang duduk termenung menikmati keindahan sungai Main.
Walaupun kaki sedikit pegal dan keringat bercucuran karena hari mulai panas, kami terus berjalan menikmati keindahan sungai Main dan tidak terasa sampai ke tujuan kami :
Romer
"Römer" dalam bahasa Jerman berarti "Roman" dan merupakan nama dari sebuah kompleks 9 rumah yang membentuk balaikota Frankfurt (Rathaus). Rumah-rumah ini dibeli oleh dewan kota pada tahun 1405 dari sebuah keluarga pedagang kaya.
Rumah di tengah menjadi balaikota dan kemudian terhubung dengan bangunan di sebelahnya. Di atasnya terdapat Kaisersaal ("Emperor's Hall"), tempat raja baru dilantik. Römer hancur sebagian ketika Perang Dunia II dan kemudian dibangun kembali. Alun-alun di dekatnya dinamakan Römerberg. Di sisi kiri Romer berdiri Alte Nikolaikirche yaitu sebuah gereja Kristen Protestan.
Alte Nikolaikirche |
Setelah berfoto dan menikmati keindahannya, kami pun bersantai dulu di sebuah kafe menikmati segelas beer dan sosis khas jerman yang kata orang sangat enak.
Dan ternyata benar.. sosisnya sangat lezat. Duduk santai sambil menikmati makanan khas dan memandang Romer sungguh pengalaman yang nikmat.
Katedral Santo Bartolomeus
Inilah Katedral Santo Bartolomeus (Dom Sankt Bartholomäus), dahulu dipakai untuk pelantikan Raja dan Ratu Kerajaan Jerman.
Katedral ini dibangun pada abad ke-14 dan 15. Mulai tahun 1356, pemimpin Kekaisaran Romawi Suci dipilih dari gereja ini, dan pada tahun 1562 sampai 1792, raja Romawi Jerman juga naik tahta dari katedral ini. Saat ini, Katedral Santo Bartolomeus menjadi gereja utama kota Frankfurt.
Meskipun disebut "katedral", namun gereja ini tidak pernah menjadi tempat kediaman para uskup. Gereja ini pernah terbakar tahun 1867 dan kemudian dibangun kembali dengan bentuk sekarang. Gereja ini hancur lagi pada Perang Dunia II dan dibangun kembali tahun 1950-an. Tinggi katedral ini 95 meter.
Suasana di dalam Gereja yang hening dengan ornament Gereja yang khas membuat kami duduk sejenak sambil berdoa dan mengucap syukur sudah dibimbing Tuhan sampai ke tempat ini. Mata tak henti berputar menikmati keindahan katedral St. Bartholomew...
Euro Symbol
Frankfurt memang kurang terkenal sebagai destinasi wisata, kalah pamor dibandingkan Berlin, Munich (Muenchen), Hamburg, serta beberapa kota lain di Jerman. Tetapi Frankfurt lebih dikenal sebagai destinasi bisnis.
Di sinilah terdapat kantor pusat bank-bank terbesar di Jerman, seperti Deutsche Bank dan Commerzbank, di samping kantor pusat Bank Sentral Eropa (Europäische Zentralbank), institusi yang menetapkan berbagai kebijakan moneter kawasan Euro (Eurozone).
Total ada lebih dari 200 institusi perbankan, baik nasional maupun internasional, yang memiliki cabang di Frankfurt. Tidak heran, Frankfurt menyandang gelar sebagai ibukota keuangan Eropa..
Malah saking banyaknya jumlah bank di kota ini, nama Frankfurt sering juga dipelesetkan menjadi "Bankfurt".
Deutsche Bank adalah bank komersial terbesar di Jerman. Bank ini mempunyai pangsa pasar 15% dengan total aset sebesar 1.900 miliar euro tahun 2010. Deutsche Bank termasuk dalam 30 bank terbesar di dunia dengan sepuluh bank terbesar di Eropa.
Sebagai kota bisnis dan perbankan, terdapat satu satunya Symbol Euro di Eropa dan di kota Frankfurt tempatnya. Maka kami berjalan mencari tahu dimana symbol ini. Eh.. dari jauh sudah keliatan lambing Euro di antara gedung gedung pencakar langit. Kami pun mengabadikan moment ini dengan berfoto di depan Symbol Euro di depan Euro tower Pusat Bank sentral Eropa.
Pasar Tradisional - Kleinmarkthalle
Jika anda suka berbelanja, tempat utama untuk berbelanja di Frankfurt adalah zona pejalan kaki yang ramai disebut "Zeil". wilayah ini juga disebut "The Fifth Avenue Jerman". Pusat perbelanjaan ini menawarkan segalanya mulai dari butik mewah dan deretan departement store internasional sampai pusat perbelanjaan modern 10 lantai bernama "Zeil Galerie".
Tetapi kami lebih suka ke pasar tradisional yang lebih kelihatan nuansa eropa nya. Jadi, kami mengunjungi sebuah pasar tradisional bernama Kleinmarkthalle.
Pasar nya kecil saja terdiri dari 2 lantai. Walaupun kecil tetapi sangat ramai dengan suasana yang asri, rapih dan bersih. Di lantai 2 banyak terdapat food court sehingga tampak banyak orang yang sedang menikmati makan siang di sini.
Begitu masuk ke dalamnya,, tampak deretan penjual aneka bunga bunga segar khas eropa dan segala macam makanan lezat termasuk dari Asia, Persia, Yunani atau Italia. .
Di lantai 2 banyak terdapat food court sehingga tampak banyak orang yang sedang menikmati makan siang di sini.
Senang sekali bias melihat dan menikmati suasana di pasar tradisional Eropa yang belum pernah saya lihat sebelumnya...
Goethe House
Goethe House merupakan rumah kediaman keluarga Johann Wolfgang Von Goethe, salah seorang penulis terkenal dunia yang berasal dari Frankfurt. Sekarang rumah ini sudah menjadi sebuah museum. Di rumah inilah Goethe lahir pada tahun 1749 dan bertempat tinggal bersama saudara perempuannya, Cornelia.
Pada tahun 1766 pada saat berumur 16 tahun, Goethe pindah ke Leipzig untuk belajar hukum dan kembali lagi ke Frankfurt sampai tahun 1796. Salah satu buku Autobiography nya yang terkenal adalah Aus Meinem Leben : Dichtung und Wahrheit (Out of My Life: Poetry and Truth) yang menceritakan masa kecilnya di rumah ini.
Kami hanya mengunjungi tempat ini sebentar saja dan pada saat berkunjung ada beberapa turis yang sedang melihat lihat dan berfoto di dalam museum ini.
Opera House / Alte Oper
Kami berjalan memasuki sebuah taman yang sejuk saat mencari sebuah bangunan terkenal di Frankfurt yaitu Alte oper. Duduk sebentar di bangku taman di bawah pepohonan yang rindang untuk menghilangkan penat membuat kami merasa ngantuk.. bahaya .. maka kamipun melangkahkan kaki lagi sambil menikmati keindahan taman kota yang asri.Setelah berjalan keluar taman dan belok kanan, kamipun menemukan tempat yang kami cari... Alte Oper... sebuah bangunan cantik dengan air mancur di depannya sungguh sangat menarik. Banyak turis sedang berfoto dan mengagumi keindahannya.
Dibangun pada tahun 1880 oleh arsitek Richard Lucae. Alte oper merupakan salah satu Gedung Opera utama di Jerman sampai hancur akibat PD ke II. Tahun 1970-an, gedung ini masih berupa reruntuhan.
Akibat tekanan dari masyarakat, gedung ini dibangun dan akhirnya dibuka kembali tahun 1981. Saat ini, Alte Oper berfungsi sebagai gedung konser, sedangkan pertunjukan opera sendiri dimainkan di Oper Frankfurt.
Setelah puas menikmati keindahan Alte Oper, kamipun berjalan menyusuri trotoar dan menemukan food market di mana banyak orang sedang menikmati aneka jajanan di sana.
Kami pun tergoda untuk singgah dan duduk santai di sebuah tenda sambil menikmati secangkir minuman dingin .. Hari menjelang malam tapi matahri masih bersinar cerah... hati masih berkeinginan menikmati Frankfurt tetapi kami harus beranjak dari Alte Oper dan berjalan menyusuri jalanan kota Frankfurt menuju Hotel tempat kami menginap... Auf Wiedersehen Frankfurt..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar