Translate

Sabtu, Maret 12, 2016

Auckland, North New Zealand

Perjalanan Terakhir Sang Sahabat


Auckland
Auckland adalah kota Metropolitan terbesar di Selandia Baru. Penduduknya berjumlah 1.354.900 jiwa. Auckland yang dalam bahasa Maori disebut Tamaki Makau Rau, terletak di Pulau utara Selandia baru.

Menurut sejarah, Penghuni awal dari kota ini adalah pelaut Maori, mereka datang sekitar tahun 1350, kemudian disusul oleh orang-orang dari kepulauan polinesia.

Mereka membangun desa-desa di sekitar gunung berapi yang memiliki tanah yang subur. Penduduk Maori di daerah tersebut diperkirakan mencapai sekitar 20.000 orang sebelum kedatangan orang Eropa.

Peperangan antar suku Maori menyebabkan wilayah ini memiliki jumlah yang relatif rendah orang Maorinya ketika orang Eropa datang dan mendirikan pemukiman di wilayah ini.

Pada tanggal 27 Januari 1832, Joseph Brooks Weller, anak tertua dari Weller bersaudara dari Otago dan Sydney Australia, membeli tanah yang sekarang menjadi situs modern kota Auckland dari "Cohi Rangatira".

Setelah penandatanganan Perjanjian Waitangi pada bulan Februari 1840, Gubernur pertama Selandia Baru, Kapten William Hobson, memilih daerah ini sebagai ibu kota baru, dan mengambil nama "Auckland" sebagai penghormatan kepada pelindung dan mantan komandannya George Eden, Earl of Auckland, yang pada saat itu menjadi Viceroy of India. 

Tanah tempat Auckland didirkan merupakan hadiah kepada Gubernur tersebut oleh suku lokal Maori Ngati Whatua, sebagai tanda goodwill dan dengan harapan bahwa pembangunan kota akan menarik peluang dagang dan politik untuk suku tersebut.

Auckland secara resmi dinyatakan sebagai ibu kota Selandia Baru pada tahun 1841, namun pada tahun 1865, ibu kota Selandia Baru dipindahkan ke Wellington.

Kami trip ke Auckland pada bulan Maret 2016. Perjalanan di kota Auckland yang terletak di Utara sedikit berbeda dengan NZ selatan. Di Utara tampak lebih padat perumahan penduduknya. Pemandangan bukit dan lembah dengan domba dan sapinya sudah mulai berkurang tapi tetap indah dan alami. Kami tinggal dan menginap Selama 2 hari di Auckland dan tidak banyak tempat yang bisa kami kunjungi karena berniat agak santai di rumah teman kami. 

Kami hanya mengunjungi auckland Tower sebagai salah satu Icon kota, ke supermarket dan tempat belanja di tengah kota membeli beberapa cendera mata dan sempat juga ke gereja di hari minggu. Gereja St. Paul umatnya banyak orang Samoa, Fiji dan pulau pulau kecil di sekitar NZ sehingga nuansa etnis sangat terasa ketika misa berlangsung.
St. patrick's Cathedral

Selama tinggal  di rumah, kami isi dengan kegiatan santai seperti memasak. Terus terang ketika di supermarket kami tertarik untuk membeli daging segar dari peternakan NZ yang sangat terkenal dan memasaknya di rumah. Daging sapi, domba, ayam dan lain lain tampak masih segar. Dan setelah diolah menjadi masakan, memang rasa daging nya luar biasa enak... saya pikir mungkin karena ternak2 itu hidup alami berkeliaran di padang2 rumput hijau dengan bebasnya...

jadi tukang potong pohon ..
Kegiatan lainnya adalah membantu teman kami memotong pohon di samping dan belakang rumah.. seru juga jadi pemotong pohon di NZ. katanya kalau kita panggil tukang bayarannya sangat mahal.. hmm... Dengan perlengkapan  ala tukang tebang pohon profesional.. dengan topi, kacamata, sepatu dan mesin pemotong, kami beraksi bahu membahu menebang pohon yang sudah condong ke rumah tetangga. Menyenangkan juga sampai kebun rumah keliatan lebih rapi dan bersih. 

Banyak burung burung aneka jenis dengan suara merdu di pohon di belakang rumah. Saya tidak tahu namanya tetapi yang jelas burung burung itu bebas bermain di sana. Katanya di NZ tidak ada ular dan binatang buas lainnya kebanyakan aneka jenis burung yang hidup di sana diantaranya burung Kiwi yang sangat terkenal, burung Pokeko dan banyak lagi.

Kami merasa senang selama tinggal di rumah sahabat kami di Auckland dan merasakan perjalanan yang sangat mengesankan mengitari NZ dari selatan sampai utara.Terima kasih sahabatku di Auckland yang sudah memberi tumpangan buat kami . God Bless you always.
Pengalaman dalam perjalanan di New zealand ternyata menjadi perjalanan terakhir bersama sahabat kami Oyong yang telah berpulang ke Rumah Bapa di Surga di bln Oktober 2016 atau sekitar 6 bulan setelah perjalanan kami bersamanya. Walau merasa kehilangan, Kami bahagia bisa mengantar dia bertemu dengan saudara sepupunya di Auckland dan meninggalkan kenangan manis dan persahabatan. Selamat jalan sahabat.. Bahagia di Rumah Bapa..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar