Angin Kencang di kota Angin...
By: Benediktus beben
Wellington |
Kapal Ferry yang kami tumpangi sangat bagus dan bersih. Banyak sofa dan tempat nongkrong sambil minum secangkir kopi dengan santai. Kami tiba di kota Wellington hampir pukul 10 malam.
Ada seorang teman saya yang kebetulan tinggal di kota ini dan sudah janjian untuk bertemu. Sesampainya di hotel, kami istirahat sebentar dan pergi ke tengah kota bersama teman kami untuk sekedar ngobrol dan sekalian makan malam.
Cuaca malam itu cerah tetapi dingin dan berangin, kami berjalan turun dari hotel ke tempat keramaian. Kehidupan malam di kota ini sekilas tampak sangat menyenangkan dan ramai. Sayangnya restaurant yang direkomendasikan teman kami sudah tutup jadi kita makan di restauran Chinese yang ada saja.
Menu makan malam nya lumayan enak. Kami sempat foto foto di keramaian malam kota ini. Sayangnya waktu kami sangat terbatas karena hari sudah menjelang tengah malam. Sambil jalan kaki pulang ke hotel, kami sempat singgah ke sebuah Bar dewasa hanya sekedar melepas rasa ingin tau... Pengalaman yang tak terlupakan. Tak terasa hari terus beranjak malam .. sambil ngobrol santai, kami menyusuri jalanan yang sepi pulang ke hotel dan berpisah dengan teman kami di persimpangan jalan. Malam yang cukup melelahkan sehingga tidur di hotel yang cukup bagus ini membuat kami terlelap sampai pagi...
Ada seorang teman saya yang kebetulan tinggal di kota ini dan sudah janjian untuk bertemu. Sesampainya di hotel, kami istirahat sebentar dan pergi ke tengah kota bersama teman kami untuk sekedar ngobrol dan sekalian makan malam.
Cuaca malam itu cerah tetapi dingin dan berangin, kami berjalan turun dari hotel ke tempat keramaian. Kehidupan malam di kota ini sekilas tampak sangat menyenangkan dan ramai. Sayangnya restaurant yang direkomendasikan teman kami sudah tutup jadi kita makan di restauran Chinese yang ada saja.
bersama teman kami, Ita |
Pelabuhan kota Picton |
Gereja tua St. Paul |
Sebelum melanjutkan perjalanan, kami singgah di salah satu gereja tua bernama Old St. Paul yang sudah tidak digunakan lagi sebagai tempat ibadat tetapi hanya berfungsi sebagai sebuah museum dan tempat wisata saja. Gereja yang terbuat dari kayu ini sungguh menarik karena sangat bersejarah. Tetapi walaupun Gereja ini sudah tidak berfungsi sebagai tempat ibadat, masih ada umat yang datang untuk berdoa. Tempatnya sungguh asri dan nyaman dengan wangi bunga yang semebak dari pelataran altar Gereja.
Di sudut depan tampak ada stand Souvenir yang menjual benda benda rohani dan souvenir indah lainnya. Gereja ini didominasi dengan ornament kayu tua yang sangat kuat. Altar, mimbar, bangku gereja dan pintu semuanya terbuat dari kayu yang kokoh.
Selamat tinggal Windy Wellington...
Di sudut depan tampak ada stand Souvenir yang menjual benda benda rohani dan souvenir indah lainnya. Gereja ini didominasi dengan ornament kayu tua yang sangat kuat. Altar, mimbar, bangku gereja dan pintu semuanya terbuat dari kayu yang kokoh.
Selamat tinggal Windy Wellington...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar