Trip Porto - Jalan - jalan setelah Camino
By: Benediktus Beben
Sebelum camino minggu kemarin, kami singgah semalam di Porto dan belum menikmati indahnya kota ini, jadi kami memutuskan untuk kembali ke kota Porto menikmati sisa waktu yang kami miliki sebelum pulang ke Indonesia. Sambil jalan kaki, kami masih sempat menikmati suasana Fatima sepanjang jalan yang kami lewati. Suasana di sekitar sanctuary masih kelihatan ramai oleh para peziarah.
Sebelum naik bis, kami sempat sarapan pagi di sebuah cafe di terminal bis dan beli beberapa cendera mata Fatima di toko sekitar.
Akhirnya bis yang kami tunggu datang juga, dan kamipun duduk sesuai dengan nomor kursi yang kami dapat. Selamat tinggal Fatima, kota kecil di sudut Portugal tempat para peziarah dunia berkumpul dan berdoa memuji Bunda Maria. Lagu Ave Maria masih terngiang - ngiang di telinga ketika bis mulai melaju meninggalkan kota ini...
Setelah kurang lebih 4 jam perjalanan dari Fatima, kamipun sampai di kota Porto di sore hari. Porto merupakan kota terbesar kedua dan tertua di Portugal setelah kota Lisbon. Luas Porto sekitar 41,3 km² merupakan ibu kota bagian utara dengan kondisi geografis yang bergunung gunung, lengkap dengan sungai dan laut. Porto adalah salah satu pusat Eropa tertua, dan dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1996.
Iberia |
Ketika sampai di kota ini, kami berjalan melewati sebuah jembatan bernama Ponte Dom Luis yang terbentang di atas sungai Douro. Ponte Dom Luis merupakan atraksi utama di kota ini, yaitu jembatan lengkung dari logam berlantai dua yang menghubungkan kota Porto dan Vila Nova de Gaia, yang merupakan salah satu penghasil anggur terkenal di dunia.
Karena kami mendapatkan penginapan di Nova de Gaia, kami harus melewati jembatan Ponte Dom luis ini. Kami melangkahkan kaki dengan mata jelalatan ke kiri dan kanan jembatan karena pemandangan yang sangat indah disuguhkan di hadapan kami.
Bangunan berwarna-warni dengan arsitektur menawan terbentang di sepanjang bukit yang menghadap ke Sungai Douro. Ribeira! Begitulah nama kawasan bersejarah di jantung kota Porto yang dalam bahasa Portugis berarti sungai. Dan seperti namanya, kawasan dengan deretan rumah susun penuh warna itu berada di sepanjang tepi sungai Douro.
Bagian bawah jembatan merupakan jalur transportasi mobil dan kendaraan lainnya, sedangkan jembatan tingkat 2 merupakan jalur kereta api dan pejalan kaki. Jadi ketika kami berjalan di pinggiran jembatan ini, kami berpapasan juga dengan kereta api yang melintas di atas jembatan ini. Konon katanya Arsitektur jembatan ini sama dengan arsitektur yang membangun menara Eiffel Paris. Make sense juga kalau lihat dari material yang dipakainya sih.
Ternyata letak penginapan kami tidak jauh dari Sungai Douro ini, berada di depan taman dan di pinggir sungai Douro yang bisa kelihatan dari jendela belakang rumah. Kami disambut oleh seorang host yang cantik ketika tiba di penginapan yang dengan ramah mempersilakan kami masuk.
Benar-benar beruntung bisa mendapatkan tempat nginap yang sangat bagus ini. Jadi selama menginap di sini, kami bisa bolak-balik menikmati keindahan Sungai Douro dan sekitarnya sepanjang pagi, siang dan malam hari.
penginapan kami di Nove de Gaia |
Pemandangan pagi hari ketika kabut mulai tersingkap cahaya matahari, pemandangan siang hari yang menawan dan pesona malam hari ketika Porto dan Nova de Gaia bermandikan lampu - lampu kota yang menambah romantisnya kota ini.
Masih berkabut |
Kesokan harinya, kami berjalan lagi dari Nova de Gaia ke Porto melewati jembatan Ponte Dom Luis yang dipenuhi para pejalan kaki. Beberapa pemain musik jalanan melantunkan lagu-lagu yang memanjakan telinga. Mata tak bosan - bosannya menikmati pemandangan menakjubkan kiri kanan jembatan.
Duoro River |
Kami berjalan terus menyusuri kota Porto menuju sebuah toko buku tua yang sangat terkenal di kota porto bernama Livraria Lello, yang terletak di dekat University of Porto, tepatnya area Rua das Carmelitas.
Di depan Livraria Lello
Toko ini terkenal karena arsitektur neo-gothic-nya yang indah, dengan tangga melingkar yang terbuat dari ukiran kayu, langit-langit yang berdempetan, dan rak-rak buku yang berisi buku-buku langka.
Toko buku tercantik di dunia ini semakin terkenal ketika J.K. Rowling terinspirasi dari berbagai macam hal di toko ini sehingga melahirkan novel yang sangat terkenal di dunia yakni Harry Potter.
J.K. Rowling mengunjungi toko ini pada 1991, ketika ia tinggal di Porto dan mengajar bahasa Inggris. Toko buku ini menjadi salah satu inspirasi untuk toko buku di Diagon Alley yang ada di novel Harry Potter, sehingga ada satu ruangan di toko buku ini yang khusus berisi buku - buku tentang Harry Potter.
Dari Livraria Lello, kami melewati sebuah Gereja bernama Clerigos atau Igreja dos Clérigos, yang merupakan kompleks bangunan bersejarah dari abad ke-18 yang menjadi salah satu daya tarik utama pariwisata di Porto dan masuk dalam daftar monumen nasional Portugal sejak 1910.
Torre dos Clerigos |
Selain Gereja dan Menara loncengnya yang tinggi bernama Torre dos Clérigos yang bisa dilihat dari berbagai titik kota, kompleks ini juga memiliki museum yang mengoleksi aset budaya dari abad ke-12 hingga 13.
Igreja Dos Clerigos |
Gereja Carmo & Gereja Carmelitas terletak di sudut Praça de Carlos Alberto dan Rua do Carmo, adalah dua gereja di Porto yang berdiri hampir berdampingan. Kedua gereja tersebut dipisahkan oleh sebuah rumah yang sangat sempit (lebar 1 meter) yang masih dihuni hingga tahun 1980-an.
Gaya arsitektur Gereja do Carmo merupakan kombinasi Barok dan Rococo, yang memberikan tampilan penuh hiasan dan elegan. Fasad depan dihiasi dengan detail dan ornamen, menonjolkan portal persegi panjang yang diapit oleh dua patung religius nabi Elia dan Elisa, yang dibuat di Italia.
Sedangkan Igreja dos Carmelitas, di sebelahnya, adalah gereja yang lebih awal yang dibangun pada pertengahan abad ke-17 dengan bagian luarnya selesai pada tahun 1628. Gereja tersebut adalah bagian dari biara yang sudah tidak ada lagi.
Satu lagi Gereja yang terkenal di Porto adalah Gereja Katedral Porto atau Se porto. Katedral Porto dibangun pada abad ke-12 atas prakarsa uskup pertama kota itu, D. Hugo. Juga dikenal sebagai Gereja Saint Mary of Porto, Our Lady of Porto of Eternal Salvation atau Our Lady of Vandoma, yang menunjukkan pentingnya ibadah Maria di dalamnya.
Katedral Porto |
Kami berkunjung juga ke Katedral ini waktu pertama kali datang ke kota Porto sebelum camino Santiago sekalian mau beli paspor camino, tetapi waktu itu hari masih pagi dan gereja masih ditutup, jadi kita hanya jalan di sekitar gereja katedral yang bersejarah ini.
Saking asiknya menikmati keindahan kota ini, tidak terasa hari semakin malam dan lampu - lampu kota sudah mulai dinyalakan. Kami pun meneruskan perjalanan menyusuri indahnya malam di kota Porto, dan melewati lagi jembatan Ponte dom Luis untuk sampai ke penginapan kami.
Douro River di malam hari |
Hari terakhir di kota Porto, kami putuskan untuk naik kereta wisata mengunjungi pabrik anggur terkenal di Nova de Gaia.
Berkunjung ke pabrik wine |
Setelah makan siang dan menitipkan tas kami di sebuah agen, kami pun naik kereta wisata menikmati keindahan kota Porto hingga sampai di sebuah pabrik wine di Nova de Gaia.
titip tas di sini |
Kami dibawa tour ke tempat pengolahan dan penyimpanan wine, nonton film tentang pernak pernik pembuatan wine dan jenis-jenis wine sampai dibawa ke sebuah ruangan untuk mencicipi wine produksi pabrik ini. Setelah diberi penjelasan tentang produksi wine dan sebagainya, kami pun bisa mencicipi wine yang sangat enak ini.
Cheeeers |
Selesai tour, kami kembali ke tempat penitipan ransel dan bergegas naik kereta menuju airport untuk melanjutkan perjalanan kami, terbang ke kota Paris..
Selamat tinggal kota Porto yang indah dan menawan, kota yang menjanjikan sejuta kenangan setelah kita mengunjunginya.
Sekian dulu cerita perjalanan kami.. sampai jumpa di cerita lainnya. Jangan lupa ikuti perjalanan kami dan follow JEJAK BEN
Terima kasih
Salam sehat selalu
Tuhan memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar