Menyusuri Lembaran Alkitab Perjanjian Baru
By: Benediktus Beben
Jerusalem |
Perpisahan dengan Rammy tour leader kami selama di Mesir, mengantarkan kami tiba di tanah Israel pada tanggal 6 Nov 2016. Israel. negri yang sering saya dengar dengan peperangan dan konflik.
Terus terang sebelum sampai ke negara ini, benak saya dipenuhi kekhawatiran dan keraguan juga ada rasa takut yang menyelinap. ketika memasuki imigrasi di perbatasan Mesir dan Israel.
Terus terang sebelum sampai ke negara ini, benak saya dipenuhi kekhawatiran dan keraguan juga ada rasa takut yang menyelinap. ketika memasuki imigrasi di perbatasan Mesir dan Israel.
Penjagaan dan pemeriksaan sangat ketat dan agak menegangkan tetapi Puji Tuhan semua berjalan lancar dan semua anggota tour kami bisa melewatinya dengan baik. Ketika sampai di luar tembok imigrasi rasanya sangat lega.. kami berjalan beriringan menuju bis yang sudah menunggu di ujung jalan.
Sungguh heran dan menakjubkan.. ternyata negri Israel sangat indah dan modern dibandingkan dengan Mesir yang kami tinggalkan di belakang. Kota berbukit bukit dengan bangunan putih semakin mempercantik negara ini.
Pemandangan sepanjang Laut Merah yang berwarna biru menambah kesukacitaan kami. Buyarlah sudah segala rasa takut dan khawatir, berganti dengan rasa syukur dan sukacita bisa sampai ke tempat ini untuk berziarah menyusuri jejak Alkitab Perjanjian baru. Kami dipandu oleh Tour guide kami yang bernama Jerias.
Bahasa Indonesianya sangat bagus dan informatif.. membuat hati kami tersentuh dan keinginan untuk membaca Alkitab semakin besar apalagi setelah mengunjungi tempat tempat suci jejak Tuhan yesus.
Tour leader kami menegaskan dari pengalamannya, bahwa mereka yang berziarah perlu 3 hal untuk sampai kesana. 1. Kemampuan; 2. Kesempatan; dan yang ke 3. Kerinduan.
Benteng Caesarea |
Pemandangan sepanjang Laut Merah yang berwarna biru menambah kesukacitaan kami. Buyarlah sudah segala rasa takut dan khawatir, berganti dengan rasa syukur dan sukacita bisa sampai ke tempat ini untuk berziarah menyusuri jejak Alkitab Perjanjian baru. Kami dipandu oleh Tour guide kami yang bernama Jerias.
Bahasa Indonesianya sangat bagus dan informatif.. membuat hati kami tersentuh dan keinginan untuk membaca Alkitab semakin besar apalagi setelah mengunjungi tempat tempat suci jejak Tuhan yesus.
Tour leader kami menegaskan dari pengalamannya, bahwa mereka yang berziarah perlu 3 hal untuk sampai kesana. 1. Kemampuan; 2. Kesempatan; dan yang ke 3. Kerinduan.
Banyak orang punya uang tapi tidak punya waktu, banyak orang punya uang dan waktu tapi tidak memiliki kerinduan. dan kami di sini sepakat bahwa kami bisa sampai ke sini karena adanya kerinduan untuk berziarah dan menyusuri jejak Tuhan dan untuk mengenal lebih dekat dan merasakan penderitaan dan sukacita serta berkat NYA.
Sungguh luar biasa perasaan yang kami dapat selama perjalanan ini. Rasa syukur penuh persaudaraan dengan teman seiman menuntun kami menyusuri jejak jejak kebesaran Tuhan. Inilah jejak jejak yang kami telusuri selama penziarahan ke Tanah suci.
1..PADANG GEMBALA
Kami sampai di sebuah Gua dan merupakan tempat tinggal para gembala ketika menerima kabar gembira dari Malaikat Tuhan tentang kelahiran Tuhan Yesus. Kami berdoa di sini dan mengadakan misa kudus yang dipimpin oleh Rm. Christo.
2. GEREJA NATIVITY
Situs tempat kelahiran Yesus |
Gereja Nativity inside |
Hari ini sedikit istimewa karena hari ulang tahun Tour dan Travel HMT dan juga ada rekan serombongan kami yang berulang tahun.
Pesta ulang tahun sudah disiapkan oleh crew Restauran dan kamipun bersukaria sambil makan malam dan melepas lelah.
3. BUKIT ZION
Di bukit zion, kami mengunjungi makam Raja Daud dan merupakan nsitus penting bagi bangsa Yahudi. Tempat ini sangat sakral. Kami para lelaki harus memakai topi kecil khas Yahudi ketika memasuki pelataran makam Raja Daud. Tampak seseorang sedang menyanyikan puji pujian sambil berdoa.
Setelah itu kami singgah di Ruang Perjamuan terakhir Tuhan Yesus bersama murid muridnya ( The Last Supper).
Gereja St. Petrus Galicantu |
Setelah itu, kami mengunjungi Gereja St. Peter Galicantu, yang dahulunya merupakan rumah kediaman Imam Agung Kayafas tempat Yesus diadili. Memasuki gereja ini suasana sedih sangat terasa ketika mengenang kembali saat yesus diadili dan disiksa sebelum diarak ke bukit Golgota untuk disalibkan.
Tempat penyiksaan Yesus |
Pintu masuk Gereja St. Petrus Galicantu |
Di bagian luar gereja, kami temui patung St. Petrus dengan para serdadu dan ayam jantan yang sedang berkokok.. mengenang penyangkalan Petrus ketika ditanya oleh bangsa Yahudi apakah kamu salah seorang murid Yesus? Petrus menyangkal sampai 3 kali dan ayampun berkokok. Petrus baru menyadari bahwa Tuhan pernah bersabda demikian.. sebelum ayam berkokok Engkau sudah menyangkal aku 3 kali..
Petrus menyangkal Yesus |
Tempat Yesus naik ke Surga |
4. KAPEL KENAIKAN (CHAPEL OF ASCENTION) BUKIT ZAITUN
Kapel Kenaikan adalah tempat yang terletak di Bukit Zaitun. Kapel ini diyakini sebagai tempat dimana Yesus naik ke surga empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya. Didalam kapel ini terdapat sebuah batu dimana diyakini terdapat telapak kaki Tuhan Yesus sebelum terangkat ke surga.
Kapel Kenaikan ini telah mengalami beberapa kali renovasi.
Kapel Kenaikan |
Doa bapa Kami dalam bahasa sunda |
5. PATER NOSTER CHURCH (GEREJA BAPA KAMI)
Adalah gereja katholik Roma di mana Tuhan Yesus mengajar Doa Bapa Kami. Doa Bapa Kami dalam berbagai bahasa yang ada di dunia dibingkai pada dinding tembok.
Pada salah satu tembok sisi kanan gereja terdapat bingkai Doa Bapa Kami dalam bahasa Indonesia dan masih banyak lagi doa Bapa Kami dalam berbagai bahasa termasuk Bahasa Sunda, Jawa , Batak dan lain lain.
Gereja tersebut dihancurkan pada tahun 614 oleh Persia. Pada abad ke-12 Ksatria Perang Salib membangun lagi sebuah gereja di tempat yang sama, namun ketika mereka meninggalkan Yerusalem, gereja ini dihancurkan oleh penguasa Islam, lalu tanahnya dijadikan milik mereka.
6. GEREJA SEGALA BANGSA (THE CHURCH OF ALL NATIONS)/ TAMAN GETSEMANI
Pohon zaitun tertua di Taman getsemani |
Tetapi kemudian, gereja itu dihancurkan kembali. Di dalam gereja ini terdapat sebuah batu yang diyakini sebagai tempat di mana dahulu Yesus pernah berdoa di Taman Getsemani pada malam sebelum Dia dikhianati oleh Yudas Iskariot.
Gereja ini diberi nama Gereja Segala Bangsa karena pembangunan gereja ini dibiayai oleh 12 bangsa (negara) di dunia, yang ditandai dengan lambang-lambang dan kubah gereja.
Selain memiliki nama Gereja Segala Bangsa, gereja ini juga dikenal sebagai Gereja Agony yang artinya penderitaan. Karena itu, interior gereja ini terkesan agak gelap, disesuaikan dengan arti nama gereja tersebut.
7.GEREJA ST.ANNA DAN SITUS KOLAM BETHESDA
Gereja St. Anna merupakan tempat kelahiran Maria ibunda Yesus. Dua situs ini terletak di Muslim Kuarter kota tua Jerusalem.
Selepas Pintu Gerbang Domba di sebelah kanan kita akan menjumpai pintu masuk dari kompleks gereja ini. Memasuki kompleks gereja ini, terdapat sebuah kompleks biara dengan halaman yang luas dengan taman yang indah.
Di sebelah utara kompleks gereja ini, kami jumpai reruntuhan Kolam Bethesda yang disebut dalam Alkitab (Yoh 5:1-8) tempat Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh selama 38 tahun.
Reruntuhan kolam Bethesda |
8. SEPANJANG VIA DOLOROSA
Via dolorosa |
Via Dolorosa sekarang.. penuh oleh para penjual souvenir dan para pedagang lainnya. Kami menyusuri jalan ini penuh haru mengingat kembali kisah Yesus ketika memanggul salib berat. Walaupun sepanjang jalan ramai dengan para pedagang dan hiruk pikuk pejalan kaki dan kendaraan, kami bisa berdoa jalan salib dengan khidmat.
9. CHURCH OF THE HOLY SEPULCHRE (GEREJA MAKAM KUDUS)
di Pelataran Gereja Makam Kudus |
Situs ini berada di tengah sejarah perjalanan Yesus, kematiannya, penyaliban dan kebangkitan. Gereja Makam Kudus dikelola oleh perwakilan kaum Kristen di Yerusalem.
Menurut tradisi Kristen, Yesus disalib di sana, di Golgotha, atau bukit Calvary, makamnya yang kosong berada di dalam gereja dan juga menjadi lokasi kebangkitannya.
Gereja dikelola secara bersama oleh perwakilan kaum Kristen yang berbeda, sebagian besar dari Patriarkat Ortodok Yunani, Biara Franciskan dari Gereja Katolik Roma, dan Patriarkat Armenia, tetapi juga Ethiopia, Koptik, dan Gereja Ortodoks Suriah.
Di dalam Gereja Makm Kudus |
Selepas jalan salib sepanjang via Dolorosa, Sampailah kami di Puncak Golgota yang sekarang merupakan sebuah gereja bernama Gereja Makam Kudus. Ketika kami sampai ke pelataran Gereja, hari sudah menjelang malam. Pelataran ini sudah dipenuhi para peziarah.
tempat jenasah yesus dibaringkan |
10. TEMBOK RATAPAN (WAILING WALL)
Tembok Ratapan atau Tembok Barat di Yerusalem, diyakini oleh banyak orang sebagai sisa-sisa dari salah satu dinding sebuah kuil Yahudi besar atau dinding yang mengelilingi halaman kuil. Tembok Ratapan merupakan dinding batu yang menjulang sekitar 18,9 m dari atas tanah.
Tembok ini dianggap situs sakral oleh orang Yahudi, dan ribuan orang berziarah di sana setiap tahun. Malam itu, setelah dari Gereja Makam Kudus, kami berjalan turun dan sampailah kami di tembok Ratapan. Ternyata hanya sebuah tembok yang menjulang dan sudah terang dengan lampu2.
Para peziarah dipisahkan oleh pagar unruk pemisah antara kaum lelaki dan perempuan. Memasuki pelataran Tembok Ratapan, kami kaum lelaki harus memakai sebuah topi kecil khas Yahudi yang sudah disediakan. Mendekati tembok dan berdoa, kami dapati para peziarah sedang meratap berdoa di dinding tembok...
Tidak jauh dari Yerikho dan Ein Gedi dapat ditemukan reruntuhan semacam kompleks yang sejak abad I sebelum Masehi sampai dengan abad I Masehi didiami oleh sebuah sekte Yahudi yang cenderung hidup penuh tapa. Nama sekte ini ialah Esseni.
Reruntuhan ini adalah Qumran dan menjadi terkenal, karena di wilayah markas besar sekte Esseni, pada tahun 1947, secara sangat kebetulan ditemukan sejumlah naskah kuno yang sangat berharga bagi sejarah.
Gulungan-gulungan pertama ditemukan oleh seorang gembala yang sedang mencari domba nya yang hilang. Ia menemukan gulungan naskah kuno yang disimpan damam 8 buah tempayan.Sejak itu para ahli menyelidiki daerah itu dengan saksama, dan hasilnya sungguh menakjubkan : ditemukan hampir semua gulungan Kitab Perjanjian Lama (kecuali buku Ester), ataupun sisa-sisanya, serta naskah-naskah sipil lainnya.
Buku yang paling lengkap ditemukan adalah Kitab Yesaya. Sampai sekarang ditemukan sekitar 600 macam naskah yang berbeda-beda di dalam 11 gua. Naskah itu diabadikan di atas kulit binatang. Ternyata semua gulungan dan naskah itu disimpan di dalam beberapa gua oleh kaum Esseni.
Mereka melakukannya menjelang tentara Roma di bawah pimpinan Jenderal Titus menyerang Jerusalem pada tahun 68 untuk menumpas pemberontakan Yahudi. Karena khawatir harta mereka yang merupakan salinan dari Kitab Suci juga dihancurkan, maka mereka berinisiatif untuk menyembunyikannya dengan maksud mengambilnya lagi setelah keadaan sudah aman.
Namun kenyataannya mereka tidak pernah kembali lagi ke tempat ini, karena kemungkinan besar mereka telah dibantai oleh tentara Romawi.
Para peziarah dipisahkan oleh pagar unruk pemisah antara kaum lelaki dan perempuan. Memasuki pelataran Tembok Ratapan, kami kaum lelaki harus memakai sebuah topi kecil khas Yahudi yang sudah disediakan. Mendekati tembok dan berdoa, kami dapati para peziarah sedang meratap berdoa di dinding tembok...
11. GUA QUMRAN DAN SEKTE ESSENI
Reruntuhan Qumran |
Reruntuhan ini adalah Qumran dan menjadi terkenal, karena di wilayah markas besar sekte Esseni, pada tahun 1947, secara sangat kebetulan ditemukan sejumlah naskah kuno yang sangat berharga bagi sejarah.
Gulungan-gulungan pertama ditemukan oleh seorang gembala yang sedang mencari domba nya yang hilang. Ia menemukan gulungan naskah kuno yang disimpan damam 8 buah tempayan.Sejak itu para ahli menyelidiki daerah itu dengan saksama, dan hasilnya sungguh menakjubkan : ditemukan hampir semua gulungan Kitab Perjanjian Lama (kecuali buku Ester), ataupun sisa-sisanya, serta naskah-naskah sipil lainnya.
Buku yang paling lengkap ditemukan adalah Kitab Yesaya. Sampai sekarang ditemukan sekitar 600 macam naskah yang berbeda-beda di dalam 11 gua. Naskah itu diabadikan di atas kulit binatang. Ternyata semua gulungan dan naskah itu disimpan di dalam beberapa gua oleh kaum Esseni.
Mereka melakukannya menjelang tentara Roma di bawah pimpinan Jenderal Titus menyerang Jerusalem pada tahun 68 untuk menumpas pemberontakan Yahudi. Karena khawatir harta mereka yang merupakan salinan dari Kitab Suci juga dihancurkan, maka mereka berinisiatif untuk menyembunyikannya dengan maksud mengambilnya lagi setelah keadaan sudah aman.
Gulungan2 kitab suci |
Sekte Esseni Pada umumnya hidup selibat (=tidak kawin), menolak poligami maupun perceraian. Calon sekte ini harus menempuh berbagai macam ujian dan bila lulus, diizinkan mengikuti pembasuhan ritual yang sangat dipentingkan oleh sekte ini.
Kami meneruskan perjalanan ke kota Jericho. Sepanjang jalan yang kami lihat hanya bukit bukit pasir yang gersang dan tampak samar2 di kejauhan domba domba yang digembalakan oleh suku Bedouin. Jericho disebut di alkitab tentang kisah Orang samaria yang baik hati.
Tujuan kami ke sini ingin mengunjungi bukit pencobaan dimana Tuhan Yesus dicobai oleh iblis tetapi Iblis kalah dan tidak berhasil mencobai Yesus. Dari pelataran sebuah toko kami memandang bukit percobaan di atas tebing dan sekarang tampak berdiri kokoh sebuah biara.
Dalam perjalanan ke Mt. Carmel, kami singgah di Haifa sebuah Kota yang cantik dan indah yang terletak di Teluk Laut Tengah, di kaki gunung Karmel. Inilah ibukota wilayah utara Israel dan kota terbesar ketiga di negeri ini. Haifa tidak pernah disebut dalam Kitab Suci. Di abad pertengahan, di bawah kuasa Arab, Haifa berperanan cukup penting, tetapi hancur sesudah datangnya para pejuang Perang Salib pada tahun 1100.
12. KOTA JERICHO DAN BUKIT PENCOBAAN
perjalanan ke Jericho |
Background Bukit pencobaan |
13. KOTA HAIFA
Kota Haifa |
Kota Haifa |
Pada waktu para pejuang itu menyerang Haifa, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa orang-orang Yahudi setempat bersatu dengan orang-orang Arab untuk melawan mereka. Pada tahun 1191 Haifa dihancurkan oleh Saladin, dan tidak punya arti hingga abad XVIII, ketika Emir Daher al-Omar mendirikan tembok tinggi sekeliling kota dan sebuah benteng di bukit di sebelah selatan kota.
Haifa sekarang berpenduduk sekitar 250 ribu orang, kebanyakan Yahudi, sedikit saja orang Katolik dan Islam.
Dalam perjalanan ke Mt. carmel, kami melewati kota Caesarea. Ada sebuah benteng tua di tepi laut yang sangat kokoh.
Pegunungan Karmel terbentang dari barat laut ke arah tenggara sepanjang 25 km, lebar 6-8 km, tinggi 546 m; puncaknya terakhir di sebelah timur laut bernama Muhraqa. Kata Ibrani Kerem El yang menjadi Karmel berarti Kebun anggur Allah. Nama ini berkaitan dengan sangat suburnya daerah ini di zaman kuno (bdk. Kid 7:6; Yes 35:2)
Di salah satu puncak di sebelah selatan, sejak dulu ada sebuah kuil yang dikunjungi oleh para raja Israel yang menyembah berhala. Dalam Kitab Suci diceritakan bahwa di Gunung Karmel, Nabi Elia mengalahkan para imam Baal (bdk. 1 Raj 18:19-40), dan bahwa di situ tinggal pula Nabi Elisa pada waktu ia didatangi perempuan Sunem yang minta supaya Elisa membangkitkan putranya (2Raj 4:25).
Dengan datangnya agama Kristen yang sudah semasa para rasul berkembang dengan baik di pesisir, Karmel menarik banyak orang yang ingin berkontemplasi dan berdoa. Konon di sini berkembang hidup membiara (rahib maupun biara biasa) sejak dahulu kala. Inilah salah satu dampak karya Nabi Elia yang memuncak dalam didirikannya Ordo Karmel.
Ordo ini didirikan oleh St. Brokardus yang dengan bantuan Albertus, uskup Yerusalem, menetapkan tata tertib bagi ordo baru itu. Ordo tersebut berkembang cepat, mula-mula di Palestina dan Siria, lalu di Eropa. Pada tahun 1291, biara di Karmel dihancurkan. Kebanyakan biarawan wafat sebagai martir. Biara mulai didirikan kembali pada tahun 1827 dan selesai pada tahun 1836 berkat sumbangan umat Kristen seluruh Eropa. Biara Karmelit itu terletak di ketinggian 150 m, 3 km dari Haifa.
Haifa sekarang berpenduduk sekitar 250 ribu orang, kebanyakan Yahudi, sedikit saja orang Katolik dan Islam.
14. Mt. CARMEL dan GEREJA STELLA MARIS
Benteng Caesarea |
Mt. Carmel |
Di salah satu puncak di sebelah selatan, sejak dulu ada sebuah kuil yang dikunjungi oleh para raja Israel yang menyembah berhala. Dalam Kitab Suci diceritakan bahwa di Gunung Karmel, Nabi Elia mengalahkan para imam Baal (bdk. 1 Raj 18:19-40), dan bahwa di situ tinggal pula Nabi Elisa pada waktu ia didatangi perempuan Sunem yang minta supaya Elisa membangkitkan putranya (2Raj 4:25).
Dengan datangnya agama Kristen yang sudah semasa para rasul berkembang dengan baik di pesisir, Karmel menarik banyak orang yang ingin berkontemplasi dan berdoa. Konon di sini berkembang hidup membiara (rahib maupun biara biasa) sejak dahulu kala. Inilah salah satu dampak karya Nabi Elia yang memuncak dalam didirikannya Ordo Karmel.
Ordo ini didirikan oleh St. Brokardus yang dengan bantuan Albertus, uskup Yerusalem, menetapkan tata tertib bagi ordo baru itu. Ordo tersebut berkembang cepat, mula-mula di Palestina dan Siria, lalu di Eropa. Pada tahun 1291, biara di Karmel dihancurkan. Kebanyakan biarawan wafat sebagai martir. Biara mulai didirikan kembali pada tahun 1827 dan selesai pada tahun 1836 berkat sumbangan umat Kristen seluruh Eropa. Biara Karmelit itu terletak di ketinggian 150 m, 3 km dari Haifa.
15.. SUNGAI YORDAN
Sungai Yordan adalah suatu sungai di Asia Barat Daya yang berhulu di utara Israel dan mengalir lewat Laut Galilea ke Laut Mati. Sungai itu merupakan sebagian batasan antara Israel dan Yordania.Sungai ini memiliki makna penting dalam Yudaisme dan Kekristenan sebagai tempat di mana bangsa Israel melintasi Sungai Yordan ke "Tanah Perjanjian", yaitu Tanah Kanaan , dan di mana Yesus Kristus dari Nazareth dibaptis oleh Yohanes Pembaptis menurut Alkitab.
Ikan Petrus |
Beberapa orang berbaju putih sedang ritual pembaptisan dan dicelupkan ke air sungai.
Hari ini juga merupakan hari yang bahagia bagi saudara kami karena ada salah satu dari group kami yang menerima pembaptisan di sungai Yordan.
16. BERLAYAR DI DANAU GALILEA DAN MENIKMATI IKAN PETRUS
Setelah menikmati ikan goreng yang disebut ikan Petrus, kami berkesempatan naik perahu di danau Galilea.Perahu perahu di danau Galilea ini adalah replika Perahu yang ditumpangi yesus pada masa itu ketika Yesus berjalan di atas air.
Perahu yang kami tumpangi ini sangat bagus dan luas. Setelah mengibarkan bendera Merah Putih, Pemilik perahu dan crew mengajak kami menari diiringi lagu lagu berbahasa Indonesia. Suasana sangat meriah dengan tarian dan nyanyian menyertai laju perahu diombang ambingkan ombak di Danau Galilea. Selama di atas perahu, kami membayangkan seolah olah Tuhan Yesus mendekati perahu kami dengan berjalan di atas air...
17. GEREJA KANA
Kana dikenal dari Injil Yohanes 2 : 1-11 pada saat Yesus mengadakan mukjijat pertama kalinya. Pada waktu pesta pernikahan, Yesus mengubah air menjadi anggur.
Ada 3 tempat di Galilea yang sama-sama mau diakui sebagai tempat terjadinya mukjizat pertama Yesus itu (salah satunya terletak di Libanon Selatan). Akan tetapi bukti arkeologis lebih menguatkan kepada tempat Kana di Galilea, karena di sini ditemukan sisa bangunan dari Gereja Awal.
Di Kana sendiri ada dua gereja, yang satu Katolik dan yang lain Ortodoks. Banyak pasangan dari seluruh dunia datang ke sini untuk saling menerimakan sakramen pernikahan. Gereja Katolik milik para biarawan OFM didirikan di atas reruntuhan sebuah gereja Kuno dari abad IV.
Ditemukan sebuah mosaik yang berasal dari abad itu. Waktu gereja dibangun, bahan yang masih tersisa dari zaman dulu, dimanfaatkan semaksimal mungkin. Gereja itu dibuka secara resmi pada tahun 1906. Di dalam gereja ini, di ruangan bawah, dapat dilihat tempayan yang bentuknya mirip dengan tempayan semasa kehidupan Yesus .
Dinding gereja dihiasi dengan lukisan-lukisan : Yesus menghadiri pernikahan di Kana ; Pernikahan di Taman Firdaus; Pernikahan Tobit dan Sara. Gereja Ortodoks Yunani tidak jauh letaknya dari gereja Katolik dan konon didirikan di atas tempat pernikahan dulu itu berlangsung.
Dipimpin oleh Rm. Christo, kami mengadakan misa syukur dan beberapa pasangan pasutri memperbaharui janji pernikahan di Gereja Kana.
18. NAZARET DAN GEREJA KABAR BAHAGIA
Gereja kabar bahagia |
Pada masa itu Nazaret merupakan sebuah kota kecil dan bernama buruk, sehingga Natanael yang berasal dari Kana, kota tetangganya, pernah berkata, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret ? (Yoh 1:46).
Bunda Maria berkostum Jepang |
Bunda Maria berkostum Kebaya Indonesia |
Tetapi Nazaret dikenal di seluruh dunia sebagai tempat yang dipilih Allah untuk memberitahukan kelahiran PutraNya (Luk 1:26-35), dan tempat Sabda Allah menjadi manusia (Yoh 1:14).
Situs kota Nazaret kuno |
Maria menerima kabar gembira dari malaekat |
Di bagian bawah Gereja Kabar Baik terdapat sebuah gua yang secara tradisional ditunjuk sebagai tempat Maria menerima kabar baik dari Malaikat Gabriel. Pada altar dari marmer dalam gua ini terdapat tulisan Latin, Verbum caro hic factum est, yang berarti, “Di sini Sabda telah menjadi daging”. Di sebelah kanan altar ini ada sebuah tiang, di mana dulu, menurut tradisi, berdiri Malaikat Gabriel pada saat ia berjumpa dengan Maria.
19. GEREJA ST. YOSEF
Sekitar 200 m ke arah timur laut dari Basilika Kabar Baik, pada tahun 1914 didirikan Gereja St. Yosef.Pada tahun 1950, A. Della Tore menghiasi tembok-temboknya dengan beberapa lukisan yang menggambarkan kehidupan Keluarga Kudus, Mimpi St. Yosef serta Kematian St. Yosef.
Di bagian bawah gereja ini dapat disaksikan tempat pembaptisan Kristen dari abad-abad pertama, gua-gua serta tempat penampungan air / gandum yang digabungkan pada bangunan gereja ini dalam abad V-VI.
20. TABGHA
Di zaman kuno, tempat yang kini dikenal sebagai Tabgha, dulu bernama Heptapegon, artinya Tujuh Mata Air. Menurut tradisi Kristen yang amat tua, wilayah di sekitar Tabgha paling disukai oleh Yesus.
Gema tradisi ini dapat ditemukan dalam sebuah dokumen yang dikenal sebagai Catatan perjalanan Eteria yang berziarah ke Tanah Suci pada tahun 393-396.
Eteria bercerita bahwa tidak jauh dari Kapernaum dapat dilihat tangga batu yang pernah diinjak oleh Tuhan Yesus. Di situ terdapat pula padang rumput dengan banyak pohon palem.
Di dekatnya ada tujuh mata air, yang berlimpah-limpah airnya. Di padang rumput itulah Yesus mengenyangkan khalayak dengan lima roti dan dua ikan. Cadas, tempat Tuhan menaruh roti itu, telah diubah menjadi altar. Dekat tembok gereja ada sebuah jalan; di jalan itulah Matius duduk sebagai pemungut cukai. Di bukit yang berdekatan ada sebuah gua. Di atas gua itu Tuhan menyampaikan sabda-sabda bahagia.
21. GEREJA PENGGANDAAN ROTI DAN IKAN
Sesuai dengan laporan Eteria, Yesus memang menggandakan roti dan ikan di tempat yang kini disebut Tabgha. Hal ini terbukti dari penggalian arkeologis yang dilakukan di situ.
Peristiwa penggandaan roti ajaib itu dilestarikan dengan didirikannya sebuah gereja pada awal abad IV. Tetapi karena gereja pertama itu hancur akibat gempa bumi dahsyat pada tahun 419, maka pada pertengahan abad V dibangunlah gereja kedua dalam bentuk basilika.
22. GEREJA ST. PETER PRIMACY
Di pinggir Danau Tiberias, tidak jauh dari Gereja Penggandaan Roti, terdapat sebuah gerja mungil namun sangat mengesankan yang terletak di atas sebuah tanjung cadas. Gereja ini milik para biarawan OFM, dan dikenal sebagai Gereja St. Peter Primacy atau juga sebagai Gereja Penampakan Tuhan yang Telah Bangkit.
Disebut Gereja Penampakan Tuhan, sebab konon di tempat inilah Yesus yang sudah bangkit menampakkan dirinya kepada tujuh rasul yang sepanjang malam tidak berhasil menangkap ikan, namun atas perintah Yesus menangkap 153 ekor ikan. Sesudahnya Yesus mengadakan sarapan bersama para rasulnya. Kisahnya dapat dibaca dalam Injil Yohanes (21:1-14).
Gereja ini disebut pula sebagai Gereja St. Peter primacy, sebab sehabis sarapan, Yesus sebanyak tiga kali bertanya kepada Petrus, apakah ia mengasihinya. Setelah Petrus berkata, “Tuhan, Tuhan tahu segala-galanya, Tuhan tahu saya mencintai Tuhan” (Yoh 21:17), setelah itu Yesus mempercayakan kepadanya tugas memimpin Gereja kepada Petrus, sambil berkata, “Gembalakanlah domba-dombaKu". Kata primacy adalah singkatan kata latin primatus yang searti dengan kedudukan utama / tertinggi, kekuasaan.
Mensa Christi |
23. BUKIT SABDA BAHAGIA
Di sebelah utara dari Tabgha, tidak jauh dari Gereja Penggandaan Roti, menjulang sebuah bukit setinggi 150 m di atas permukaan Danau Tiberias yang disebut Bukit Sabda Bahagia atau Mt. Beatitudes. Memasuki komplek ini terasa sejuk dengan pemandangan indah Danau Galilea. Kami mengadakan misa syukur di pelataran Gereja ini.
Sabda-sabda Bahagia indah yang disampaikan Yesus adalah : "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga”. “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur”. “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi”. “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan”.
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga”. “Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat”.
“Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." (Mat 5:3-12). Seluruh kompleks terpelihara dengan sangat baik, sehingga mengundang para peziarah untuk berdoa dan bermeditasi.
24. CAPERNAUM
Di masa Tanah Suci dijajah oleh bangsa Roma, kota Kapernaum ramai sekali. Letaknya memang strategis, dekat Via Maris (=jalan Laut). Banyak pedagang mondar mandir antara kota ini dan kota Damaskus, sambil menjual beli sutra, rempah-rempah, ikan asin dan buah-buahan segar.
Setelah ditolak di Nazaret, Yesus pindah ke kota ini dan menjadikannya semacam “markas utama” kegiatannya di Galilea (bdk. Mat 4:13). Dari kota ini berasal Simon Petrus dan Andreas yang bekerja sebagai nelayan.
Yesus beribadah di kota ini, mengajar dan mengadakan banyak mukjizat, antara lain : mengusir roh jahat dari seorang yang kerasukan (Mrk. 1:21-28), menyembuhkan ibu mertua Simon (Mrk. 1 : 29-31) dan banyak orang lain yang dibawa kepadanya (Mrk. 2:1-12), membangkitkan putri Yairus (Mrk. 5:35-43), menyembuhkan seorang yang tangannya lumpuh sebelah (Mrk. 3:16).
Menurut Injil Lukas, di kota ini Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira Roma (Luk. 7:1-10), sedangkan menurut Injil Matius; dua orang buta dan seorang bisu (Mat. 9:27-34). Di Kapernaum Yesus memanggil Lewi, pemungut cukai, agar menjadi pengikutNya (Mat. 9:9-13) serta bicara tentang Ekaristi yang kelak akan diadakannya (Yoh. 6:24-69).
Para arkeolog mulai mengadakan penggalian di Kapernaum sejak tahun 1905. Berkat galian mereka, ditemukan reruntuhan sinagoga asal abad IV yang didirikan di atas singagoga terdahulu.
Di sekitar reruntuhan itu ditemukan banyak peninggalan Yahudi maupun Romawi, teristimewa sejumlah lambang Yahudi yang terukir pada batu. Di antara lambang-lambang itu ditemukan Syofar (tanduk yang dipakai sebagai alat musik), Bintang Daud, Menorah (dian kaki bercabang tujuh), kereta penarik Tabut Perjanjian dan lambang Palem.
Orang-orang Kristen abad-abad pertama menghormati sinagoga Yahudi itu, sebab disitulah Yesus mengajar dan berkarya. Dekat sinagoga itu ditemukan pula reruntuhan Rumah Petrus dari abad I. Di sekitarnya ditemukan sejumlah grafitti yang menyebut nama Yesus dan Petrus. Grafitti itu diukir dalam bahasa Ibrani, Aramaic dan Yunani, dan merupakan semacam pengakuan Kristen Kuno.
Di tempat penggalian dituemukan pula alat-alat pembuat minyak serta batu-batu kilangan besar. Peziarah sebaiknya ingat akan apa yang di-katakan Yesus sehubungan dengan batu kilangan itu, yaitu
: “Hal-hal yang menyebabkan orang berbuat dosa, pasti akan ada. Tetapi celakalah orang yang menyebabkannya ! Lebih baik kalau batu penggilingan dikaitkan pada lehernya, lalu ia dibuang ke dalam laut daripada ia menyebabkan salah seorang dari orang-orang kecil ini berbuat dosa (Luk 17:1-2).
25. GUNUNG TABOR
Di tengah-tengah dataran rendah, tanpa ditemani gunung yang lain, Gunung Tabor tampak sangat megah. Tingginya 588 m. Ternyata gunung ini dipandang suci sejak Palestina masih sepenuhnya dibawah kuasa orang-orang Kanaan. Di sinilah mereka menyembah dewa Baal, dewa tanah.
Dalam Perjanjian Baru, nama gunung ini tidak disebut sama sekali.
Namun sejak abad III, menurut tradisi Kristen, di gunung inilah Yesus berubah rupa sesudah Petrus mengakuinya sebagai Mesias.
Di puncak gunung ini terletak Basilika Perubahan Rupa Yesus (Transfigurasi) serta biara Fransiskan (OFM). Sejak abad III Masehi di gunung ini sudah ada tiga kapel yang dipersembahkan kepada Yesus, Musa dan Elia.
Di zaman Perang Salib, ketiga kapel ini disatukan menjadi sebuah basilika yang indah. Tembok-tembok maupun bangunan kokoh yang berdiri sampai sekarang di puncak gunung ini, berasal dari abad XII-XIII. Basilika yang ada sekarang ini adalah hasil renovasi pada tahun 1919-1924 yang diadakan menurut rancangan arsitek Italia A. Barluzzi.
Ketemu 'Yesus' di gunung Tabor |
26. LAUT MATI/ DEAD SEA
Satu tempat yang tidak terlewatkan dalam peziarahan kami adalah Laut Mati. Cerita tentang Laut mati selalu membuat saya penasaran karena bisa mengapung di atas air.
Laut Mati adalah danau yang membujur di daerah antara Israel, daerah otoritas Palestina dan Yordania. Laut mati memiliki titik terendah di bumi pada 1.300 kaki (400m) di bawah permukaan laut.
Kami pun beramai ramai nyebur ke laut mati dan main lumpur yang konon katanya berkhasiat untuk menjaga kehalusan kulit. Setelah masuk ke dalam air, ternyata memang benar adanya, kami tidak bisa tenggelam hanya mengapung di permukaan air. Saya penasaran dengan rasa airnya.. ternyata asin pekat dan pahit. Rasa penasaran saya terbayar sudah..
Secara geologi laut mati terbentuk tiga juta tahun yang lalu ketika timbul retakan kecil pada lembah Sungai Yordan. di mana air laut masuk dan terkumpul, iklim kering dan evaporasi tinggi meningkatkan konsentrasi mineral dalam air.
Garam, kapur dan gipsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan membentuk danau dengan kandungan garam tertinggi.
Danau ini dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini. Laut mati memiliki kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia.
Kadar garamnya sekitar 32 % dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada Laut Tengah atau Mediteranian.
Perjalanan ke Holly Land sungguh merupakan suatu berkah Tuhan. Kami merasakan Tuhan hadir di antara kami melalui saudara saudara seperjalanan yang luar biasa kompak dan menyenangkan.. Dengan dibimbing Rm. Christo yang baik, kami pun menapaki hari hari perjalanan ziarah yang sangat mengesankan.
Terima kasih HMT Tour & Travel, Tour leader kami Bryan, Rm. Christo, Tour leader kami di Mesir Rammy dan Said, Musa Tour Leader kami di Sinai, Jerias tour leader kami di Israel, Tour leader kami di Petra yang saya lupa namanya, juga sopir kami yang kocak yang saya lupa namanya juga tapi saya ingat bahasa Indonesia yang sering dia ucapkan... Mau kemana orang orang..? haha..
Juga terima kasih saudara saudara seperjalanan. Kami merasakan kekompakan, ketulusan dan persaudaraan yang sangat baik.. semoga bertemu kembali dalam berkat Tuhan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar