Translate

Senin, Juni 01, 2015

Zaragoza, Spain

Basilica Our Lady of Pillar


Cuaca di penghujung awal Januari 2015 cukup cerah tapi hawa dingin menusuk tulang. Angin dingin menerpa wajah ketika berjalan di sepanjang trotoar menuju restauran tempat kami bersantap siang. Hari ini kami mengunjungi sebuah kota bernama Zaragoza.  

Jalanan di kota ini sangat bersih dan tidak terlalu padat. Tampak dari arah utara sebuah trem melintas di depan kami.. Dalam tempo 15 menit melintas lagi sebuah trem penuh penumpang. Saya berpikir mungkin kendaraan publik yang utama di kota ini adalah trem sehingga mengurangi kemacetan lalu lintas. 

Kota Zaragoza dalam bahasa setempat berarti "kota yang diberkati" merupakan ibu kota komunitas otonomi dan bekas kerajaan Aragón di Spanyol yang terletak di pinggir sungai Ebro, dan anak sungainya Huerva dan Gállego.

Sungai Ebro sungguh suatu berkah bagi kota Zaragoza karena memberikan kesuburan bagi lahan pertanian, dan juga tempat rekreasi yang cukup terkenal di kota ini..

Kota Zaragoza berada pada ketinggian 199 meter di atas permukaan laut, dan merupakan persimpangan antara kota Madrid, Barcelona, Valencia, dan Bilbao. Kota - kota ini kesemuanya berada dalam jarak 300 kilometer (200 mil) dari Zaragoza.

Banyak tempat bersejarah di kota Zaragoza. Salah satunya adalah Basilica Our Lady of Pillar.

Gereja ini konon awalnya dibangun oleh St. Yakobus (St. James, salah satu dari kedua belas murid Yesus), atas permintaan Bunda Maria yang menampakkan diri kepadanya pada tahun 40 M.

Selama berabad-abad, gereja ini terus - menerus diperbaharui dan direnovasi. Gereja yang tampak sekarang, baru dibangun pada abad ke 15. Uniknya, arsitektur gereja ke 9 terbesar di dunia ini merupakan perpaduan gaya Ghotik dan gaya Mudejar (Islam) warisan kaum Muslim (Bangsa Moor) yang pernah menguasai Spanyol.


Perjalanan St. Yakobus sampai ke Timur Laut Spanyol yaitu di daerah Zaragoza. Namun Karya Penginjilannya tidak berjalan mulus. Orang-orang di sana tidak antusias akan Kabar Gembira yang dibawa kepada mereka. 



Dalam kondisi keputusasaan dan kesedihan, St. Yakobus berdoa di tepi sungai Ebro di Zaragoza. 

Pada saat itu, Bunda Maria mengalami bilokasi (berada di dua tempat secara bersamaan) dan menampakkan diri kepada St. Yakobus untuk memberi kekuatan dan semangat.

Bunda Maria memberikan kepada St. Yakobus suatu patung kayu kecil dirinya (diri Bunda Maria) dan meminta St. Yakobus untuk membangun sebuah gereja untuk menghormati-Nya dengan patung yang diletakkan di pilar/tiang berdiri yang berada di altar.

Dari hal inilah, muncul gelar terhadap Bunda Maria: “Our Blessed Lady of the Pillar” (St. Perawan Maria dari tiang).  St. Yakobus kemudian membangun sebuah kapel pada tempat itu untuk menghormati Bunda Maria dan menempatkan patungnya di atas pilar yang ia dirikan.

Patung Bunda Maria serta pilar yang didirikan oleh St. Yakobus sekarang berada di Basilika Our Lady of the Pillar.

Kapan peristiwa ini terjadi?

Peristiwa ini terjadi pada 5 tahun pertama sejak Pentakosta (Turunnya Roh Kudus) ketika St. Yakobus berada di Spanyol.

Sedangkan Tradisi setempat menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu, 2 Januari 40 M berdasarkan Kalender Julian. 

St. Yakobus sendiri akhirnya menjadi martir di Yerusalem dan menjadi martir pertama dari kalangan Para Rasul. St. Yakobus dipenggal pada masa pemerintahan Herodes Agrippa I pada tahun 44 Masehi.

Jadi, pada tahun-tahun pertama setelah Pentakosta St. Yakobus pergi ke Spanyol dan kemudian kembali lagi ke Yerusalem pada sekitar tahun 44 M dan penampakan tersebut terjadi ketika St. Yakobus di Spanyol.

Basilica - Inside
Karena jenazahnya tidak diizinkan untuk dimakamkan di Yerusalem, maka sisa-sisa jasadnya dibawa ke Compostela Spanyol, oleh para pengikutnya.
Di sana mereka memakamkannya di tempat yang layak.

Beberapa abad kemudian, kaum Moor Islam menginvasi sebagian besar daerah Spanyol.


Peziarahan ke Compostela dimulai sejak Charles Agung menaklukkan kembali daerah tempat makam St. Yakobus berada.


Di atas makam tersebut, didirikan sebuah kapel yang kemudian dikenal dengan nama Katedral Basilika Metropolitan Santiago de Compostela.

Tempat ini pernah dikunjungi dua kali oleh Beato Yohanes Paulus II (1982 dan 1989) serta sekali oleh Paus Benediktus XVI (2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar