Translate

Kamis, Maret 27, 2014

Belitong

Sejenak di negri Laskar Pelangi

By: Benediktus Beben
Penerbangan dari Jakarta ke Pulau Belitung hanya memakan waktu sekitar 1 jam. Pesawat yang kami tumpangi mendarat di Bandar H.AS Hanandjoeddin pukul 7 pagi.
Hujan besar menyambut kedatangan kami di Pulau Belitung sehingga udara terasa sejuk. Hujan perlahan berhenti dan kami mulai menelusuri keelokannya....

Pagi ini kami awali dengan sarapan pagi, ada semacam makanan wajib bagi wisatawan yang baru tiba di Belitung yaitu harus merasakan terlebih dahulu mie Belitung.
 
Jadi, Sarapan pagi kami hari ini semangkuk mie Belitung yang rasanya lumayan asing di lidah kami, dengan kuah kental dan agak manis, cukup untuk ganjal perut hari ini sebelum menjelajahi Pulau indah ini.
 
Hari ini kami menjelajahi Belitung Timur. Setelah check in Hotel, kami naik bis menuju pusat budaya belitung untuk melihat sekilas peninggalan kebudayaan yang ada di sana. Banyak tergantung foto2 tua dan benda2 sejarah lainnya.
 
Perjalanan dilanjutkan ke Manggar, ditempuh sekitar 1,5 jam dengan naik bis. Kunjungan pertama kami Vihara Kwan Im yang merupakan Vihara tertua di Pulau Belitung berada di tebing di bibir "Pantai Burung Mandi" yang berpasir putih dan bersih.
 
Perjalanan Kami  selanjutnya yaitu mengunjungi Museum Kata Andrea Hirata yang sangat terkenal karena novel dan film nya "Laskar Pelangi " yang sangat mendunia. Memasuki museum ini, kami bertemu tokoh2 di film ini berupa foto dan tulisan yang terpampang di sana.
 
Novel Laskar pelangi sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa diantaranya versi bahasa Inggris berjudul " Rainbow Troops". Itu membuktikan bahwa karya anak Indonesia sudah diakui dunia dan itu berkat anak Belitung bernama Andrea Hirata.
 
Melalui tangan beliau dan karyanya, Belitung menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata dunia. Terima kasih Andrea Hirata, Anda sudah memperkenalkan pulau indahmu kepada kami..
 
Tak diduga, hari ini adalah hari kemujuran kami.. Sang tokoh Andrea Hirata lagi berada di tempat ini. Tak ragu lagi kami memburu foto dan tanda tangannya buat kenang2an yang sangat berharga. Setelah puas di tempat ini, kami melanjutkan perjalanan ke memoriam place yaitu replika sekolah SD Muhamaddiyah yang sekarang bernama SD Laskar Pelangi karena replika inilah yang dipakai sebagai lokasi film nya.
 
Dalam perjalanan pulang ke Kota Tanjung Pandan, tempat kami menginap, kami masih exciting untuk menjelajahi indahnya Pulau Belitung. Sebelum sampai hotel, kami mampir ke sebuah rumah makan untuk makan malam. Kurang lengkap rasanya bila anda tidak merasakan lezatnya kuliner Belitung. Seafood merupakan andalan utama daerah ini, sebut saja “gangan” yaitu kepala ikan “ketarap” yang diracik dengan kuah kuning dicampur nanas. Rasanya cukup eksotik.
 
Tidur tadi malam sungguh lelap... cukup istirahat dan badan bugar kembali untuk melanjutkan perjalanan ke Belitung Barat menyusuri pantai pantai yang lebih indah lagi.

Kami mampir juga ke Pulau Pasir, hanya merupakan hamparan pasir yang tidak mempunyai pohon maupun batu-batu seperti tempat-tempat wisata lainnya. Namun keberadaannya selalu mendapat tempat dihati wisatawan karena keunikannya. Apabila air laut surut pulau ini akan  terlihat ke permukaan laut, saat itu anda dapat berjalan-jalan sambil berfoto dengan latar belakang batu granit dan perahu-perahu yang merapat di sana serta pulau -  pulau di sekitarnya.
Seorang penyelam mengambil Bintang laut raksasa yang membuat kami kagum ..
 


Perjalanan selanjutnya menuju Pulau Lengkuas...

Ombak kencang bergulung gulung ketika kami menuju ke sana. Dari jauh tampak berdiri kokoh sebuah menara  mercusuar kuno yang dibangun pada masa Kolonial Belanda tahun 1883. Sampai saat ini mercusuar tersebut masih berfungsi sebagai pemandu kapal yang masuk dan keluar melalui pelayaran laut Tanjung Binga dan sekitarnya.
 
Untuk melengkapi kesan yang mendalam kepada wisatawan, petugas akan senantiasa mempersilahkan kita untuk naik ke menara. Dengan nafas sedikit sesak, kami berusaha menapaki tangga -  tangga besi yang kokoh sampai kepuncak menara mercusuar.
 
Ngupi dulu di waroeng kopi Ake
 

Monumen Batu Satam
 
Dari atas menara dengan ketinggian 70 m, kami dapat melihat panorama laut paling menakjubkan dan merupakan pengalaman yang berbeda dan tak terlupakan.
 
Disekitar pulau ini terdapat taman-taman laut dengan keaneka ragaman biota lautnya. Lebih menarik lagi terdapat kapal “Indomarine” yang tenggelam sekitar tahun 1990.

Makan siang hari ini sungguh nikmat, walau hanya nasi kotak, makan di tepi pantai yang indah sambil menyeruput air kelapa yang manis dan nikmat.. sungguh pengalaman yang mengesankan..
 

Pulau Pasir

Bintang laut Pulau Pasir
Setelah makan siang, kami naik perahu lagi untuk snorkling,

Byuuur.... kami ramai - ramai  terjun ke laut menikmati keindahan bawah laut yang indah. Ikan -  ikan dan terumbu karang beraneka warna membuka mata kami akan keindahan bahari negri tercinta.
 
Perjalanan selanjutnya melihat keelokan Pantai wisata Tanjung Kelayang merupakan salah satu obyek wisata pantai yang terdapat di wilayah Kecamatan Sijuk.
Tempat ini selalu menjadi  tujuan favorit wisatawan. Jarak Tanjung Kelayang dari Pusat Kota Tanjungpandan  sekitar 27 km.

Ada hal yang menarik dari pantai ini yaitu, tampak dengan jelas ditengah laut batu Kepala Burung Garuda, sehingga disebut Pulau Burung, merupakan maskot Pantai Tanjung Kelayang,  berikut Batu Berlayar yang merupakan keanekaragaman letak  posisi batu yang   terkesan unik dan menarik.
 
Pulau Lengkuas

Pulau Lengkuas
 
Setiap tahun pada  bulan Oktober pantai Tanjung Kelayang dijadikan pusat titik labuh kapal layar para yachter yang tergabung dalam kegiatan Sail Indonesia.

Menjelang senja, kami sudah berada di Tanjung Tinggi untuk menikmati Sunset di tempat ini.

Pantai Tanjung Tinggi merupakan salah satu pantai yang sangat indah, pernah dijadikan tempat syuting film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi yang diangkat dari novel fenomenal karya anak muda Pulau Belitung Andrea Hirata.
 
Batu batu besar memenuhi sepanjang pantai ini. Sambil menunggu Sunset, kami berfoto mengabadikan keindahan batu -  batu yang indah di sini...
 
Matahari tampaknya sudah ingin ke peraduan... warna jingga temaram di ufuk barat, memantulkan warna indah di atas deburan ombak...

Gelap menghampiri.. menutup perjalan yang penuh kenangan ke pulau indah Belitung...

Terima kasih Sunburst dan teman2 yang sudah menempuh perjalanan jauh menikmati sudut keindahan Indonesia...
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar