Translate

Senin, Juni 12, 2017

Venesia, Italia

Terbius Pesona kota Air Venesia

By: Benediktus beben


Dalam perjalanan ke Italia, ada satu tempat yang masuk dalam daftar perjalanan kami dan rasanya sayang jika tidak dikunjungi....

Senin 12 Juni 2017, kami terbangun dari mimpi di kota Lucerne Swiss. Hari ini kami sudah siap untuk melanjutkan perjalanan kami ke kota impian..Venesia.


Perlu waktu sekitar 1 jam dari hotel tempat kami menginap, untuk sampai ke Stasiun Lucerne.

Pagi masih remang-remang ketika kami berjalan sambil menyeret koper menuju Stasiun kereta. Pukul 8 pagi kami sudah berada di dalam kereta yang akan membawa kami ke kota impian.


Kami sudah mempelajari sebelumnya bahwa ada 2 stasiun di kota Venesia: Stasiun Venesia Mestre dan Stasiun Venesia S.Lucia. Venezia Mestre terletak di daratan sedangkan Venesia S.Lucia terletak di atol/kepulauan sesuai tujuan kami. Lama waktu tempuh dengan kereta api dari kota Lucerne sekitar 8 jam.

Saya sering berkhayal untuk melihat kota air ini yang sering saya lihat di banyak film terkenal. Saya masih ingat sebuah serial televisi jaman dulu berjudul 'Return of the Saint' dan juga  banyak film lain yang mengambil lokasi di kota ini.. seperti 'The Tourist' yang dan yang terbaru "Spiderman Far from Home' Dan terbukti, Memang kota ini unik sekali..


Selain info dari film, saya pernah membaca buku berjudul 'Saudagar Venesia' yang membawa saya ke angan - angan untuk mengunjungi kota ini suatu saat nanti..


Puji Tuhan, semua mimpi saya tidaklah hanya angan terbawa angin. Mimpi saya membawa raga saya sampai ke kota impian ini. Saya sangat bersyukur bisa sampai ke kota ini dengan istri tercinta.


Perjalanan dengan kereta api sungguh tidak membosankan karena pemandangan yang indah sepanjang waktu dan tempat duduk yang nyaman di dalamnya.


Seharusnya kami berhenti di Stasiun S. Lucia tetapi ketika kereta berhenti di kota Padova, kami sepakat turun untuk mampir dulu ke kota ini. Ada apa di kota ini? Kalau anda beragama Katholik tentu kenal dengan seorang Santo bernama Antonius dari Padua..

Gereja St. Antonius Padua
Nah kebetulan lewat kota ini, Kami ingin sejenak mengunjungi sebuah gereja dimana terdapat makam Santo idola kami yaitu St. Antonius dari Padova atau Padua. Kami hanya singgah sebentar di kota ini dan naik kereta lagi melanjutkan perjalanan ke Venesia...

Memasuki Venesia tampak dari jendela kereta
Ketika kereta api mulai memasuki kota Venesia, tampak sudah nuansa air yang terlihat dari kiri dan kanan jendela kereta. OMG sampai juga ke kota ini.. Kereta berhenti sekitar pukul 6 sore di Stasiun S Lucia. 

Keluar dari Stasiun Kereta, hari tampak sangat cerah dengan pemandangan Grand Canal  dengan latar belakang bangunan-bangunan seksi berjajar rapi. Kalo saya punya cukup waktu, mungkin bisa jalan-jalan santai memasuki labirinnya.


Kami berjalan penuh semangat untuk mencari hotel tempat kami tinggal bernama Ca'Dogaresa yang belum tahu tempatnya dimana.


Dengan bantuan google map kami berjalan di kerumunan turis sambil mata jelalatan melihat pemandangan yang indah dan unik. Tapi tujuan pertama tentu saja hotel supaya bisa menyimpan bawaan kami.

Dari sebuah jembatan, kami diarahkan belok ke kiri untuk sampai ke tujuan. Di pinggiran sungai yang ramai ada sebuah tulisan Ca'Dogaresa.. wah rasanya ga mungkin koq tempat nginapnya jelek begini pikir kami..hanya tembok yang tampak kuno dan tidak bercat.

Hotel kami tampak dari jauh
Lalu kami memutar dan tampak sebuah pintu bertuliskan sama. Kamipun masuk dan diterima oleh lelaki setengah baya yang ramah. Ternyata benar, ini hotel yang akan menjadi rumah kami selama di Venesia.
Pemandangan dari balkon hotel
Kami diberi kunci kamar dan diantar ke lantai atas menuju kamar kami.. menaiki tangga kayu kuno. dan  anehnya, semakin masuk ke dalam tampak semakin asri.. Ketika pintu kamar terbuka.. wow design di dalam kamar sangat indah dan rapih.

Sepanjang kanal

Bongkahan kayu besar di langit - langit kamar tampak serasi dengan tempat tidur dan seisi kamar yang sederhana tapi unik. Sebotol champagne sebagai welcome drink sudah tersaji di atas meja. Kami pun santai dulu menikmati keasrian kamar kami sebelum jalan - jalan dan mencari makan malam.

Sepanjang kanal
Rupaya nuansa kuno dan antik dipertahankan untuk memberi kesan kota kuno Venesia. Kuno dan modern di padukan menjadi suatu harmoni.


Setelah cukup istirahat, kami keluar kamar dan mulai menikmati keindahan kota Venesia mumpung hari masih cerah. Di kanal - kanal sudah tampak banyak boat dan perahu yang mengantar turis keliling kota.

sepanjang kanal
Memang Transportasi utama di Venesia adalah perahu. Praktis tidak ada jalan raya di atol Venesia ini, semua orang menggunakan perahu, speed boat, gondola, atau menggunakan vaporetto (bus air). Tiket bisa dibeli di sekitar stasiun kereta atau dekat dermaga. Harga tiket sekali pakai seharga Euro 6.5 berlaku 60 menit ; Euro 14 untuk 12 jam ; Euro16 untuk 24 jam; Euro 26 untuk 48 jam dan Euro 31 untuk 72 jam.

Peta jalur dan tujuan Vaporetto di dermaga
Tiketnya hanya berupa kerta berukuran kecil saja dan harus divalidasi di mesin berwarna kuning yang ada di setiap pier/dermaga  sebelum tiket digunakan. Prinsip kerja Vaporetto persis sama dengan bus. Setiap boat memiliki nomor rute dan tujuan berbeda. Daftar nomor Vaporetto dan peta lengkapnya dapat dilihat di halte dermaga.

Gondola tampak di labirin 
Setiap turis mungkin penasaran naik perahu yang didayung oleh seorang nelayan berkostum khas sambil menyanyikan lagu Santa Lucia,,, Hmm pemandangan seperti itu banyak kita lihat di lorong - lorong Venesia. Tapi untuk naik perahu itu kita harus merogoh kantung agak dalam.. kalau buat saya  masih terasa mahal. Jadi kami cuma menikmati saja pemandangan ini dari dermaga dan dari jalanan yang kami lalui.

Kami tertarik untuk naik Vaporetto saja dengan ongkos terjangkau dan ingin merasakan suasananya. Ketika kami sedang melihat lihat peta, tiba tiba ada seorang turis wanita bertanya apakah kami mau beli tiket? Saya bilang yes..


Dia bilang jangan beli, saya ada tiket tidak terpakai karena sudah kesorean dan pingin istirahat saja, jadi tiketnya saya kasih ke kamu saja.... Puji Tuhan dapat rejeki tiket gratis buat hari ini.

Kami mengucapkan banyak terima kasih dan naiklah kami ke Vaporetto... Lumayanlah Tiket Vaporetto gratisan ini berlaku selama 60 menit.

Naik Vaporetto menikmati pemandangan kota dari atas air
Vaporetto melaju kencang meninggalkan dermaga dan kami sangat menikmati pemandangan yang luar biasa indah..


Seperti halnya banyak digambarkan dalam berbagai foto dan lukisan, pada kenyataannya Venesia memang indah dan kaya akan sejarah.


Kejayaan masa lalu mereka, dapat terlihat dari bangunan – bangunan indah yang masih berdiri sampai sekarang.


Venesia dimasa lalu adalah republik independen yang kuat dan kaya raya. Pelaut - pelaut mereka menguasai jalur perdagangan dari Laut Adriatik sampai Laut Mediterannia, dari Timur Dekat sampai ke Eropa.


Setelah keliling dengan angkutan air khas Venesia, kami kembali ke dermaga dan menyusuri jalanan yang penuh turis.

Menikmati pemandangan yang indah, melihat - lihat para penjual souvenir yang berjajar sepanjang jalan.. Jika kita tertarik untuk berbelanja, kita bisa datang ke toko toko di Rialto Market atau di berbagai tempat di seputaran Piazza di San Marco.

Venice Mask souvenir khas Venesia
Ada banyak produk – produk berkualitas, dari mulai souvenir kecil, barang barang antik, batu berharga, produk kulit, kaca dan kristal sampai oleh – oleh khas lokal: Venice Mask.


Hati – hati, jangan sampai terkecoh dengan barang buatan Tiongkok yang kebanyakan berkualitas rendah walaupun terlihat asli.

Sepertinya, pedagang asli Venesia mulai gusar dengan kehadiran barang – barang asal Tiongkok itu.

Venice Mask souvenir khas
Walaupun kami masih sangat bersemangat untuk jalan - jalan, perut sudah terasa lapar dan sudah saatnya tiba untuk mengistirahatkan raga kami.  So.. kamipun mencari sebuah cafe untuk makan malam.

Black Spaghetti
Ada satu makanan yang direkomendasikan para blogger yaitu black Spagheti. Penasaran akan rasanya, akhirnya kami duduk di sebuah meja di teras cafe yang santai.. mencicipi Black spagheti dan secangkir minuman segar yang terasa sangat nikmat..


Tidak terasa hari menjelang malam, karena summer matahari baru mulai tenggelam sekitar pukul 20.00. Kami telah cukup puas menjelajah sepanjang Venesia untuk hari ini.


Dan saatnya pulang ke hotel untuk istirahat. Puji Tuhan! malam ini, kami bisa istirahat dengan enak di sebuah kamar hotel yang sangat nyaman.

Basilica San Marco
Ada banyak keindahan yang bisa dinikmati di Venesia. Mata terbangun di pagi yang sangat cerah..  dan kami berjalan kembali ke dermaga membeli tiket Vaporetto untuk berkunjung ke Piazza San Marco dengan penuh semangat..


Sepanjang perjalanan mata kami kembali dimanjakan dengan pemandangan indah yang bermunculan bagai siluet.. bangunan - bangunan kuno tampak dari kejauhan dan makin lama makin tampak nyata. Ketika tiba di dermaga, kami langsung berjalan menuju Piazza San Marco yang sangat terkenal ini.


Kata orang, Menyusuri Venesia harus dimulai dari Piazza San Marco, pusat dari segala aktivitas. Banyak burung dara beterbangan di sini dan saya pikir, ini pemandangan yang sudah umum di Eropa.


Ketika berkunjung ke beberapa tempat di Eropa burung burung dara selalu kami temui di tempat - tempat wisata menambah keindahan tempat yang kami kunjungi..


Disana juga bisa mengunjungi  St. Mark/San Marco Basilica yaitu Gereja paling terkenal di Venesia dan salah satu contoh paling terkenal dari arsitektur Bizantium.


Gereja dibangun sebagai simbol status kekayaan dan kekuasaan Venesia dari abad ke 11 dan seterusnya. Gereja ini juga dikenal dengan  julukan Chiesa d'Oro ( Gereja Emas).


Setelah mengagumi basilica dan bermain - main dengan dengan burung - burung dara, kami antri untuk naik ke Bell Tower yang letaknya tidak jauh dari Basilica.


The Campanile Bell Tower
The Campanile yang merupakan Bell tower nya Basilica adalah bangunan tertinggi di Venesia dengan ketinggian sekitar 323 feet atau 98,6 m.

Pemandangan Venice dari Bell Tower
Dari ketinggian bell tower ini, kita bisa melihat kota Venesia dalam 360 derajat. Untuk naik ke atas kita bisa menggunakan lift dan perlu antri sekitar 15 menit sampai 1 jam tergantung season.


Pemandangan dari ketinggian Bell tower sungguh luar biasa, kami bisa melihat semua pemandangan kota Venesia dari segala arah mata angin. Keliling dari segala sisi bergiliran dengan turis yang lain yang sama sama ingin mengagumi keindahan Venesia.


Setelah puas di atas Bell Tower, kami turun kembali untuk melanjutkan perjalanan ke tempat lainnya.. Kami terus berjalan menuju Rialto Bridge. sebuah jembatan melengkung yang sangat terkenal.. saya sempet bingung apanya yang unik dari jembatan ini??


Berswafoto di atas jembatan Rialto dalam desakan para turis tidak terasa sia - sia demi foto kenangan haha..

Kami terus berjalan menyusuri jalanan yang ramai dengan tumpahan turis dan berbaur dengan para pedagang kaki lima yang menawarkan aneka barang..


Sampai kami menemukan sebuah Gereja yang sangat bagus yang membuat kami masuk ke dalamnya.. Arsitekturnya yang indah dan sangat menyejukan.. Kami duduk berdoa sambil mengagumi gereja ini sekalian meng-istirahatkan kaki yang lumayan pegal...





Tiga hari di Venesia tidaklah cukup kalau mau.. tapi tetap harus berakhir. Masih terbayang keindahanmu Venesia...

Grazie Venezia, Arrivederci!