Translate

Selasa, Agustus 04, 2015

Fatima, Portugal

Rahasia Suci Bunda Maria di Fatima

By: Benediktus Beben

Perjalanan panjang lintas negara kami lalui untuk sampai ke tempat ini... Fatima..

Perjalanan dari kota Sevilla Spanyol sampai ke kota Fatima di Portugal memakan waktu yang cukup lama. Kami tiba sore hari di kota Fatima.

Matahari bersinar cerah dan hangat. Sepanjang perjalanan, kami melewati banyak perbukitan dan perkebunan zaitun. Ketika tiba di kota ini, tampak monumen di tengan kota, 3 anak gembala yakni Lucia, Jasinta dan Francisco sedang berlutut di depan Bunda Maria..

Fatima adalah sebuah kota kecil sebelah utara kota Lisbon di Portugal. Pada tahun 1917 Bunda Maria menampakkan diri di Fatima kepada tiga orang anak gembala. Mereka adalah Lucia dos Santos berumur 10 tahun, sepupunya bernama Fransisco Marto berumur 9 tahun dan Jacinta Marto berumur 7 tahun.

Sebelum sampai ke lokasi penampakan Bunda Maria, kami mampir di sebuah toko souvenir yang menjual aneka benda suci berkaitan dengan Bunda Maria seperti Rosario, patung dan lain lain... semuanya bagus dan menarik. Kami membeli beberapa buah untuk oleh - oleh.

Setelah itu kami berjalan ke desa Aljrustel yakni desa tempat kelahiran ketiga penggembala Fatima. Rumah mungil mereka yang  tertata asri, rapih dan bersih,  Dalam satu kompleks itu terdapat pula rumah sakit, Selain melayani mereka yang sakit, tempat ini terutama mengobati lutut-lutut para peziarah yang berdarah-darah tergores lantai semen ketika mereka berdoa sambil berlutut mengelililngi kapel sebagai tanda hormat kepada Bunda Maria.. 

Di bagian lain terdapat beberapa jalan penuh toko suvenir dan rumah makan. Keadaannya sama seperti di tempat-tempat ziarah lain terkenal di Eropa seperti di Lourdes.

Kemudian kami berjalan menuju Gereja Sanctuary of Our Lady of The Rosary, tempat penampakan Bunda Maria kepada Lucia, Jasinta dan francisco. Tampak sebuah Katedral yang megah di belakang halaman yang luas. Di sebelah kiri lapangan tampak sebuah gereja yg terbuka dimana terdapat Patung Bunda Maria. .Banyak para peziarah yang berdoa disini sambil menyalakan lilin yang terdapat di sisi kiri gereja ini. Hari itu kebetulan sedang diadakan misa suci. saya sempat menerima Komuni kudus di sini. Betapa bersyukurnya karena bisa menerima komuni di tempat ini.

Kami berjalan kaki menuju katedral yang megah dimana terdapat makam ketiga anak Gembala. Sayang sekali beberapa titik lokasi di dalam gereja ini sedang diperbaiki sehingga kami tidak bisa melihat interior gereja ini.

Tempat untuk berjalan sambil berlutut itu memang khusus. Mulai dari pintu gerbang sampai kapel penampakan, lebar lantai hanya 1 meter dan  panjangnya 500 meter. Di depan kapel terdapat Patung Bunda Maria dan  dipercaya sebagai tempat penampakan Bunda Maria 84 tahun yang lalu,

Basilika Perawan Rosario berdiri megah  dengan ketinggian menara 65 meter. Basilika yang dibangun sejak tahun 1928 dan diberkati tanggal 14 Mei 1953, adalah sosok bangunan gaya Barok dengan tiang-tiang besar-kokoh dan langit-langit tinggi penuh lukisan yang diambil dari kisah-kisah dalam Kitab Suci orang-orang Kristen.

Kapel kecil di mana konon sebagai tempat enam kali penampakan Maria dibangun sederhana, berasitektur modern dan terbuka. Kapel ini dibangun tahun 1919, pernah dirusak orang tahun 1922 dan dibangun kembali dengan bentuk sama seperti semula. Di samping kapel ada tempat pembakaran lilin, bagian dari prosesi para peziarah.

Di bagian lain ada tempat jalan salib yang berpuncak pada Kalvari yang terletak di samping kiri depan basilika. Kompleks pejiarahan Fatima dibatasi tembok setinggi 2,5 meter yang dibangun oleh seorang Jerman yang membawa kenangan Tembok Berlin 
yang dia tinggalkan. Sedikit di luar kompleks ada makam Jacinta dan Fransisco, tempat yang menjadi bagian dari proses ziarah.



Kisah Penampakan Bunda Maria
(disadur dari berbagai sumber)

Penampakan Maria didahului dengan tiga penampakan Malaikat setahun sebelumnya yang mempersiapkan anak-anak ini untuk penampakan Bunda Maria.

Malaikat mengajarkan kepada anak-anak, dua doa penyilihan yang harus didoakan dengan penuh hormat.

Pada penampakan terakhir di musim gugur 1916, Malaikat memegang sebuah piala. Ke dalam piala ini meneteslah darah dari sebuah Hosti yang tergantung di atasnya. Malaikat memberi ketiga anak itu Hosti sebagai Komuni Pertama mereka dari piala itu. Anak-anak tidak menceritakan penampakan ini kepada orang lain. Mereka melewatkan waktu yang lama dalam doa dan keheningan.

Pada tanggal 13 Mei 1917 Pesta Bunda Maria dari Sakramen Mahakudus. Ketiga anak itu sedang menggembalakan ternaknya di Cova da Iria, sebuah padang alam yang amat luas, kira-kira satu mil dari desa mereka. Tiba-tiba mereka melihat sebuah kilatan cahaya dan setelah kilatan yang kedua, muncul seorang perempuan yang amat cantik. Pakaiannya putih berkilauan. Perempuan yang bersinar bagaikan matahari itu berdiri di atas sebuah pohon oak kecil dan menyapa anak-anak itu..

"Janganlah takut, aku tidak akan menyusahkan kalian. Aku datang dari surga. Allah mengutus aku kepada kalian. Bersediakah kalian membawa setiap korban dan derita yang akan dikirim Allah kepada kalian sebagai silih atas banyak dosa -sebab besarlah penghinaan terhadap yang Mahakuasa- bagi pertobatan orang berdosa dan bagi pemulihan atas hujatan serta segala penghinaan lain yang dilontarkan kepada Hati Maria yang Tak Bernoda?"

"Ya, kami mau," jawab Lucia mewakili ketiganya. Dalam setiap penampakan, hanya Lucia saja yang berbicara kepada Bunda Maria. Jacinta dapat melihat dan mendengarnya, tetapi Fransisco hanya dapat melihatnya saja.

Perempuan itu juga meminta anak-anak untuk datang ke Cova setiap tanggal 13 selama 6 bulan berturut-turut dan berdoa rosario setiap hari.

13 Juni 1917 ketiga anak itu pergi ke Cova. Pada kesempatan itu Bunda Maria mengatakan bahwa ia akan segera membawa Jacinta dan Fransisco ke surga. Sedangkan Lucia diminta tetap tinggal untuk memulai devosi kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda. Ketika mengucapkan kata-kata ini, muncullah dari kedua tangan Maria sebuah cahaya. Di telapak tangan kanannya nampak sebuah hati yang dilingkari duri, Hati Maria Yang Tak Bernoda yang terhina oleh dosa manusia.

"Yesus ingin agar dunia memberikan penghormatan kepada Hatiku yang Tak Bernoda. Siapa yang mempraktekkannya, kujanjikan keselamatan. Jiwa-jiwa ini lebih disukai Tuhan, dan sebagai bunga-bunga akan kubawa ke hadapan takhta-Nya."

"Janganlah padam keberanianmu. Aku tidak akan membiarkan kalian. Hatiku yang Tak Bernoda ini akan menjadi perlindungan dalam perjalananmu menuju Tuhan."

13 Juli 1917 "Berkurbanlah untuk orang berdosa. Tetapi teristimewa bila kalian membawa suatu persembahan, ucapkanlah seringkali doa ini: Ya Yesus, aku mempersembahkannya karena cintaku kepada-Mu dan bagi pertobatan orang-orang berdosa serta bagi pemulihan atas segala penghinaan yang diderita Hati Maria yang Tak Bernoda."

Kemudian Bunda Maria memperlihatkan neraka yang sangat mengerikan. Begitu ngeri sampai anak-anak itu gemetar ketakutan.

"Bila kelak, pada suatu malam kalian melihat suatu terang yang tak dikenal, ketahuilah bahwa itu adalah 'Tanda' dari Tuhan untuk menghukum dunia, karena banyaklah kejahatan yang telah kalian lakukan. Akan terjadi peperangan, kelaparan dan penganiayaan terhadap Gereja dan Bapa Suci."

"Untuk menghindari hal itu, aku mohon, persembahkanlah negara Rusia kepada Hatiku yang Tak Bernoda serta komuni pemulihan pada Sabtu pertama setiap bulan."

"Bila kalian berdoa Rosario, ucapkanlah pada akhir setiap peristiwa: Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami. 

Selamatkanlah kami dari api neraka dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga, teristimewa jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Amin."

13 Agustus 1917 anak-anak tidak bisa datang ke Cova karena mereka semua digiring ke pengadilan oleh penguasa daerah setempat. Mereka diancam akan dimasukkan ke dalam minyak panas. Anak-anak dijebloskan ke dalam penjara selama 2 hari. Pada tanggal 19 Agustus Bunda Maria menampakkan diri pada saat anak-anak sedang menggembalakan ternak mereka di Valinhos.

"Berdoalah, berdoalah dan bawalah banyak korban bagi orang berdosa. Sebab betapa banyak yang masuk api neraka karena tidak ada yang berdoa dan berkorban bagi mereka."

13 September 1917 Bunda Maria mendesak lagi tentang betapa pentingnya doa dan kurban. Ia juga berjanji akan datang bersama St. Yusuf dan Kanak-kanak Yesus pada bulan Oktober nanti.

"Dalam bulan Oktober aku akan membuat suatu tanda heran, agar semua orang percaya."

13 Oktober 1917 Bersama anak-anak, sekitar 70.000 orang datang ke Cova untuk menyaksikan mukjizat yang dijanjikan 

Bunda Maria. Pagi itu hujan deras turun seperti dicurahkan dari langit. Ladang-ladang tergenang air dan semua orang basah kuyub. Menjelang siang, Lucia berteriak agar orang banyak menutup payung-payung mereka karena Bunda Maria datang.

Lucia mengulangi pertanyaannya pada penampakan terakhir ini, "Siapakah engkau dan apakah yang kau kehendaki daripadaku?" Bunda Maria menjawab bahwa dialah Ratu Rosario dan ia ingin agar di tempat tersebut didirikan sebuah kapel untuk menghormatinya. Ia berpesan lagi untuk keenam kalinya bahwa orang harus mulai berdoa Rosario setiap hari.

"Manusia harus memperbaiki kelakuannya serta memohon ampun atas dosa-dosanya."

Kemudian dengan wajah yang amat sedih Bunda Maria berbicara dengan suara yang mengiba:

"MEREKA TIDAK BOLEH LAGI MENGHINA TUHAN YANG SUDAH BEGITU BANYAK KALI DIHINAKAN."

Bunda Maria kemudian pergi ke pohon oak sebagai tanda penampakan berakhir. Awan hitam yang tadinya bagaikan gorden hitam menyingkir ke samping memberi jalan matahari untuk bersinar. Kemudian matahari mulai berputar, gemerlapan berwarna-warni, berhenti sejenak dan mulai berputar-putar menuju bumi. Orang banyak jatuh berlutut dan memohon ampun. Sementara fenomena matahari terjadi, ketiga anak melihat suatu tablo Keluarga Kudus di langit. Di sebelah kanan tampak Ratu Rosario. Di sebelah kirinya St. Yosef menggandeng tangan Kanak-kanak Yesus dan membuat tanda salib tiga kali bagi umatnya. Menyusul visiun yang hanya tampak oleh Lucia seorang diri: Bunda Dukacita bersama Tuhan berdiri di sampingnya dan Bunda Maria dari Gunung Karmel dengan Kanak-kanak Yesus di pangkuannya. Matahari meluncur seolah-olah akan menimpa orang banyak, tiba-tiba ia berhenti dan naik kembali ke tempatnya semula di langit. 70,000 orang yang berkerumun di Cova itu menyadari bahwa pakaian mereka yang tadinya basah kuyub oleh hujan lebat, tiba-tiba menjadi kering. Demikian pula tanah yang tadinya becek dan berlumpur akibat hujan tiba-tiba menjadi kering. Mukjizat matahari selama 15 menit itu disaksikan bukan hanya oleh orang-orang di Cova da Iria saja, tetapi juga oleh banyak orang di sekitar wilayah itu sampai sejauh 30 mil.

ALKISAH dan itu bagi penganut iman Katolik sebagai kebenaran, Bunda Maria (dalam iman Katolik dipercaya sebagai ibunda Yesus Kristus dan Bunda Kaum Beriman), di sana pernah menampakkan diri selama enam kali pada tiga anak gembala: Lucia Santos, Jacinta Marto, dan Fransisco. Penampakan pertama 13 Mei 1917, berturut-turut sampai bulan Oktober 1917, dan selalu pada tanggal 13. Mereka masing-masing berumur 10 tahun, 9 tahun, dan 7 tahun.Fransisco dan Jacinta sudah meninggal, sementara Lucia saat ini adalah biarawati (suster), tinggal di Biara Coimbra sekitar 20 km utara Fatima. Tanggal 13 Mei tahun lalu, Paus Yohanes Paulus II mengukuhkan Jacinta dan Fransisco sebagai beato (yang bahagia) dan beata, satu tahap prosesi sebelum sebagai sancto (yang kudus) atau sancta.

Sama seperti kesaksian penampakan semacam itu, apakah di Lourdes (Perancis) atau Menjugre (Polandia) selalu diawali dengan keraguan pimpinan institusi agama. Masuk akal sebab adalah tugas institusi agama untuk meragukan setiap kesaksian. Ketiga anak gembala ini diinterogasi. Tetapi, setelah memperoleh penyelidikan intensif, pada tahun 1930 para Uskup Portugal mengumumkan penampakan itu otentik. Selain penampakan Maria, yang kemudian membuat kota ini menjadi tempat perziarahan adalah tiga "rahasia/ramalan Fatima" yang disampaikan Maria kepada mereka. Ketiga 
"ramalan" itu adalah perang dunia, kehancuran komunisme, dan terbunuhnya seorang paus. Tahun 1967, Lucia menyerahkan tiga "rahasia Fatima" itu kepada Paus Paulus VI saat mengunjungi Fatima tahun 1967. Dua ramalan ditafsirkan sudah terjadi, sedang ramalan ketiga dikait-kaitkan dengan usaha pembunuhan Paus Yohanes Paulus II oleh seorang pemuda Turki tahun 1983.

Latar belakang itulah yang membuat Fatima terkenal. Secara otentik pula ada rekaman gambar tentang 70.000 orang yang menyaksikan "Matahari menari" pada 13 Oktober 1917, "keanehan" sebelum Maria menampakkan diri yang terakhir pada ketiga anak gembala itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar