Translate

Rabu, Juni 10, 2015

Sevilla, Andalusia

Keperkasaan Matador dan Hentakan Flamenco 

By: Benediktus Beben

Sevilla 
Apapun bisa kau dapat di Sevilla, itu pameo yang jadi senjata pamungkas untuk datang ke kota Sevilla. Hentakan Flamenco dan keperkasaan matador, semua berasal dari sini.

Kejayaan Islam Moor, dan tradisi Eropa turun-temurun, semua berpadu di sini. Sevilla adalah salah satu kota tua terindah di Spanyol dengan sejarah yang begitu kaya.

Ke mana pun kita melangkah, maka akan banyak menemukan monumen, bangunan, dan gereja tua yang sangat megah. Arsitektur peninggalan zaman Abad Pertengahan tetap dipertahankan lengkap dengan jalanan sempit dan berliku.

Sevilla atau Seville merupakan kota terbesar keempat Spanyol.Kota ini merupakan ibu kota wilayah otonomi Andalusia. Bermuara di Sungai Guadalquivir dengan luas wilayah 140 km².Sevilla mempunyai iklim Mediterania dengan beberapa iklim kontinental. Suhu rata-rata tahunan 18,6 °C, sehingga dianggap sebagai salah satu kota terpanas di Eropa. 

di sudut kota Sevilla
Sevilla
Kalau Granada terkenal dengan Alhambra-nya, dan Cordoba termahsyur dengan Mesquita-nya, maka di Sevilla tempat kunjungan utamanya adalah Katedral Sevilla, La Giralda, dan Plaza de Espana..

Dari jendela kamar Hotel, kami dapat melihat pemandangan kota seville yang sangat indah. Tampak di kejauhan sebuah bangunan yang sangat menawan. ternyata tempat itu adalah  Plaza De Espana yang terletak di tengah Taman bernama Maria Luisa Park.,

Plaza de Espana
Plaza de Espana
Hari itu tanggal 30 Desember 2014,di penghujung tahun itu cuaca hangat dan bersahabat. dari tempat kami menginap, kami berjalan kaki menuju ke tempat yang menawan ini.

Plaza de Espana di Seville membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Seville, seperti halnya kota lain di Spanyol memang memiliki banyak plaza, namun Plaza de Espana begitu menarik dengan sentuhan Moor-nya.

Jembatan Plasa de Espana
Plaza yang dibangun pada tahun 1928 ini adalah salah satu plaza yang paling indah yang pernah saya lihat. Bangunan megah dan bersejarah yang sekarang digunakan sebagai kantor birokrat pemerintah dan museum ini, membentuk setengah lingkaran dengan kolam, yang dibentuk seperti sungai kecil di depannya.

Lukisan kota Madrid di dinding Plaza
Di sungai ini, para pengunjung bisa menikmatinya dengan menyewa perahu. Arsitektur gedung yang terletak di kawasan Taman Maria Luisa ini sangat dipengaruhi oleh arsitektur Moorish, Muslim di utara Afrika, Hal ini tampak pada warna merah bata di sepanjang dindingnya dan dihiasi dengan warna biru di beberapa bagiannya.

Gentingnya pun terlihat cantik dengan sentuhan warna biru. Keramik - keramik cantik di sisi jembatan juga sangat khas Moorish. Di dinding bagian bawah di sekeliling plaza ini dihiasi keramik Alcoves Province dengan nama 50 kota  yang ada di Spanyol.

Bagian depannya bisa dijadikan tempat duduk untuk bersantai sejenak sambil menikmati plaza. Di tengah plaza ini terdapat air mancur yang dinamakan Vicente Traver Fountain.

Alun-alun Spanyol ini dibangun dalam balutan arsitektur bergaya renaissance dan neo-moorish (neo mudejar).Ukurannya lima kali lapangan sepak bola. Gedung-gedung di sana terbuat dari bata merah yang dihiasi azulejos. Azulejos adalah seni lukis di atas keramik khas Andalusia. Dekorasi azulejos dapat terlihat di seluruh bagian Plaza de España, seperti pada lampu jalan, dan jembatan.

Dari Plaza de Espana, kami meneruskan kunjungan ke Katedral Sevilla dan La Giralda. Kedua gedung ini berdiri berdampingan. Katedral Sevilla merupakan satu dari katedral Gothic terbesar di dunia, baik dalam hal luas areanya maupun vo­lume bangunannya. Bangunan ini hanya kalah dari Katedral St Paul di London dan St Peter di Roma. Bangunannya selesai dibuat pada tahun 1507. Awalnya, pola aristekturalnya bergaya Gothik. Namun pada saat kubah utamanya roboh tahun 1511, gayanya berubah menjadi renaisans.
Katedral inside

Bagian yang paling menarik di dalam Katedral adalah Capilla Real yang merupakan sebuah altar yang sangat indah dan terdapat makam Columbus yang legendaris itu. Makam tokoh itu terletak di dalam Katedral di dekat pintu selatan, yang mulai berada di sana sejak 1902.
Capilla Real

Peti itu dipanggul oleh 4 patung manusia yang menggambarkan adanya 4 kerajaan di Spanyol pada saat pelayaran Columbus pada 1492, yaitu Kerajaan Castilla, Leon, Aragon, dan Navarra. Namun banyak orang tidak yakin sehingga mengundang pertanyaan, apakah yang berada di dalam peti tersebut benar-benar tulang belulang Columbus sang penemu benua Amerika yang sangat termasyur itu ataukah bukan..
Menara La Giralda

Bagaimana ceritanya peti itu bisa sampai ke katedral tersebut. Pada tahun 1899, peti itu tiba di Spanyol dari Kepulauan Karibia. Pada saat itu, pembawa peti mengatakan bahwa barang yang dia bawa berisi tulang belulang Columbus. Namun dengan berjalannya waktu, Republik Dominika mengklaim bahwa tulang Columbus tidak berada di Spanyol, tetapi berada di bawah sebuah monumen di Santo Domingo.
La Giralda

Maka pada 2003 kalangan ilmuwan dan peneliti segera melakukan penelitian pada tulang-tulang yang ada di Katedral Sevilla tersebut dan juga di tempat lain untuk memecahkan teka-teki tersebut. Nah, akhirnya pada tahun 2006, para ilmuwan mengumumkan bahwa DNA yang diteliti tersebut cocok dengan saudara laki-laki Columbus bernama Diego yang juga dimakamkan di Sevilla.

Makam C Columbus
Diego sendiri adalah juga seorang pelaut, tetapi prestasinya tidak sespektakuler kakaknya.Jadi disimpulkan bahwa yang ada di katedral itu memang tulang Columbus yang telah berpindah tempat beberapa kali sejak kematiannya. Dari sebuah sumber dikatakan bahwa Columbus meninggal di Valladolid, dan dimakamkan di Kepulauan Karibia di Santo Domingo, namun kemudian jasadnya dipindah ke Kuba.
La Giralda

Namun, setelah Kuba merdeka, ia mengembalikan jasad Columbus ke Spanyol dan akhirnya oleh pemerintah Spanyol jasadnya disimpan di Katedral di kota SeviIIa tersebut.

Jadi, kalau berkesempatan berkunjung ke Katedral, jangan lupa untuk berziarah ke makam Christopher Columbus dan carilah juga makam adiknya, Diego Columbus.
La Giralda

DI sebelah timur Katedral, terdapat sisa bangunan masjid yang masih tetap dipertahankan, yaitu sebuah minaret (menara kecil) yang cantik yang disebut La Giralda.

Bangunan itu memiliki ketinggian lebih dari 90 meter, masih kokoh berdiri, dan bahkan bisa dinaiki. Menara itu dibangun dari batu bata atas perintah Khalifah Almohad yang bernama Yusuf Yacub al-Mansur antara tahun 1184-1198.


Pada bagian atas minaret terdapat baling-baling yang dipasang pada abad ke-16, saat kaum Kristiani sedang aktif-aktifnya mengubah kesan masjid menjadi gereja. Hingga kini La Giralda beserta baling-balingnya dipakai sebagai lambang kota Sevilla. Arsitektur menara ini terinspirasi oleh Mesjid Koutoubia di Marrakesh, Maroko.
Pada malam hari, kami mengunjungi sebuah teater tempat pertunjukan Flamenco. Ketika kami memasuki teater ini, sudah banyak penonton yang menunggu pertunjukan tarian ini.

Dengan ditemani segelas wine penghangat tubuh, kami dimanjakan dengan pertunjukan Flamenco yang penuh semangat dan dinamis...
Sevilla Flamenco Dance 

Senin, Juni 01, 2015

Zaragoza, Spain

Basilica Our Lady of Pillar


Cuaca di penghujung awal Januari 2015 cukup cerah tapi hawa dingin menusuk tulang. Angin dingin menerpa wajah ketika berjalan di sepanjang trotoar menuju restauran tempat kami bersantap siang. Hari ini kami mengunjungi sebuah kota bernama Zaragoza.  

Jalanan di kota ini sangat bersih dan tidak terlalu padat. Tampak dari arah utara sebuah trem melintas di depan kami.. Dalam tempo 15 menit melintas lagi sebuah trem penuh penumpang. Saya berpikir mungkin kendaraan publik yang utama di kota ini adalah trem sehingga mengurangi kemacetan lalu lintas. 

Kota Zaragoza dalam bahasa setempat berarti "kota yang diberkati" merupakan ibu kota komunitas otonomi dan bekas kerajaan Aragón di Spanyol yang terletak di pinggir sungai Ebro, dan anak sungainya Huerva dan Gállego.

Sungai Ebro sungguh suatu berkah bagi kota Zaragoza karena memberikan kesuburan bagi lahan pertanian, dan juga tempat rekreasi yang cukup terkenal di kota ini..

Kota Zaragoza berada pada ketinggian 199 meter di atas permukaan laut, dan merupakan persimpangan antara kota Madrid, Barcelona, Valencia, dan Bilbao. Kota - kota ini kesemuanya berada dalam jarak 300 kilometer (200 mil) dari Zaragoza.

Banyak tempat bersejarah di kota Zaragoza. Salah satunya adalah Basilica Our Lady of Pillar.

Gereja ini konon awalnya dibangun oleh St. Yakobus (St. James, salah satu dari kedua belas murid Yesus), atas permintaan Bunda Maria yang menampakkan diri kepadanya pada tahun 40 M.

Selama berabad-abad, gereja ini terus - menerus diperbaharui dan direnovasi. Gereja yang tampak sekarang, baru dibangun pada abad ke 15. Uniknya, arsitektur gereja ke 9 terbesar di dunia ini merupakan perpaduan gaya Ghotik dan gaya Mudejar (Islam) warisan kaum Muslim (Bangsa Moor) yang pernah menguasai Spanyol.


Perjalanan St. Yakobus sampai ke Timur Laut Spanyol yaitu di daerah Zaragoza. Namun Karya Penginjilannya tidak berjalan mulus. Orang-orang di sana tidak antusias akan Kabar Gembira yang dibawa kepada mereka. 



Dalam kondisi keputusasaan dan kesedihan, St. Yakobus berdoa di tepi sungai Ebro di Zaragoza. 

Pada saat itu, Bunda Maria mengalami bilokasi (berada di dua tempat secara bersamaan) dan menampakkan diri kepada St. Yakobus untuk memberi kekuatan dan semangat.

Bunda Maria memberikan kepada St. Yakobus suatu patung kayu kecil dirinya (diri Bunda Maria) dan meminta St. Yakobus untuk membangun sebuah gereja untuk menghormati-Nya dengan patung yang diletakkan di pilar/tiang berdiri yang berada di altar.

Dari hal inilah, muncul gelar terhadap Bunda Maria: “Our Blessed Lady of the Pillar” (St. Perawan Maria dari tiang).  St. Yakobus kemudian membangun sebuah kapel pada tempat itu untuk menghormati Bunda Maria dan menempatkan patungnya di atas pilar yang ia dirikan.

Patung Bunda Maria serta pilar yang didirikan oleh St. Yakobus sekarang berada di Basilika Our Lady of the Pillar.

Kapan peristiwa ini terjadi?

Peristiwa ini terjadi pada 5 tahun pertama sejak Pentakosta (Turunnya Roh Kudus) ketika St. Yakobus berada di Spanyol.

Sedangkan Tradisi setempat menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu, 2 Januari 40 M berdasarkan Kalender Julian. 

St. Yakobus sendiri akhirnya menjadi martir di Yerusalem dan menjadi martir pertama dari kalangan Para Rasul. St. Yakobus dipenggal pada masa pemerintahan Herodes Agrippa I pada tahun 44 Masehi.

Jadi, pada tahun-tahun pertama setelah Pentakosta St. Yakobus pergi ke Spanyol dan kemudian kembali lagi ke Yerusalem pada sekitar tahun 44 M dan penampakan tersebut terjadi ketika St. Yakobus di Spanyol.

Basilica - Inside
Karena jenazahnya tidak diizinkan untuk dimakamkan di Yerusalem, maka sisa-sisa jasadnya dibawa ke Compostela Spanyol, oleh para pengikutnya.
Di sana mereka memakamkannya di tempat yang layak.

Beberapa abad kemudian, kaum Moor Islam menginvasi sebagian besar daerah Spanyol.


Peziarahan ke Compostela dimulai sejak Charles Agung menaklukkan kembali daerah tempat makam St. Yakobus berada.


Di atas makam tersebut, didirikan sebuah kapel yang kemudian dikenal dengan nama Katedral Basilika Metropolitan Santiago de Compostela.

Tempat ini pernah dikunjungi dua kali oleh Beato Yohanes Paulus II (1982 dan 1989) serta sekali oleh Paus Benediktus XVI (2010).