Translate

Rabu, Mei 27, 2015

Granada, Spain

Al Hambra.. Mutiara Islam Andalusia

By : Benediktus Beben

La Alhambra (inside)
Setelah sekitar 1 jam perjalanan menyebrang dengan kapal Ferry dari kota Tarifa di Maroko Afrika.. tibalah kami di sebuah kota di benua Eropa bernama Granada. Cuaca sangat cerah tapi hawa dingin cukup menusuk raga. Jadi setelah makan siang di sebuah restauran yang asri, kami langsung menuju hotel untuk beristirahat.





Granada  memiliki arti kecantikan atau keindahan, terletak di sebelah selatan kota Madrid ibukota Spanyol dan berada di kawasan otonomi Andalusia. 

Al Hambra
Secara geografis Granada berada pada kaki gunung Sierra Nevada, berada pada muara dari tiga sungai, yakni Beiro, Darro dan Genil. Berada pada ketinggian 738 meter dari permukaan laut, memiliki waktu tempuh sekitar satu jam dari pantai Mediterania yang merupakan salah satu pantai tropikal yang ada di Eropa. 


Dalam jarak yang tidak jauh terdapat Sierra Nevada Ski Station, tempat di selenggarakannya Kejuaraan Dunia FIS Alpine Ski, sejak tahun 1996.
Maskot Al Hambra

Kota Granada menjadi terkenal ketika kaum Arab (disebut bangsa Moor oleh orang Barat) memilih daerah itu untuk menjadi lokasi perdagangan di awal abad ke-13. 

Setelah Islam memasuki Spanyol lewat Andalusia, Granada menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan Islam yang tak kalah menarik dan bersejarah. 

Sejarah mencatat, Granada adalah salah satu pusat ilmu pengetahuan di masa kejayaan Islam. Granada menjadi tempat paling diburu oleh para pelajar di seluruh dunia. Granada juga terkenal di seantero Spanyol dengan Universitas Granada. Memiliki lebih dari sekitar 100.000 Mahasiswa yang memiliki lima kampus berbeda di kota tersebut.
Peneliti dari Amerika

Di sini juga telah terlahir banyak ilmuwan muslim yang terkenal. Di antaranya Abu Al-Qasim Al-Majrithi, sebagai pen­cetus kebangkitan astronomi Andalusia pada tahun 398 Hijriyyah atau sekitar tahun 1008 Masehi. Ia telah memberikan dasar bagi salah satu pusat pengkajian ilmu matematika.



Pagi itu di pengujung desember 2014, kami tiba di Al Hambra, sebuah Istana megah, Perpustakaan terlengkap dan juga Benteng bagi masyarakat Muslim Spanyol atau yang lebih dikenal sebagai orang-orang Moor, yang sejak dahulu telah menjadi simbol peradaban Granada. 

Pintu masuk menuju Al Hambra
Cuaca sangat cerah tapi angin dingin menusuk tulang. Turis-turis mancanegara sudah berkerumun di loket masuk untuk bisa mengagumi salah satu bangunan peninggalan muslim terbesar di Spanyol.

Kami menyusuri komplek Al Hambra yang sangat luas dengan Taman generalife yang asri dan terawat baik. memandang ke belakang, tampak pegunungan Sierra nevada yang berselimut salju. Di depan kami terhampar pemandangan Old Quarter dan Sacromonte....
salah satu sudut taman di komplek Al Hambra
Al Hambra

Kami sangat mengagumi bangunan - bangunan kuno yang sangat megah, seperti balok batu yang bertumpuk. 


Dalam antrian panjang untuk memasuki bangunan utama, kami bertemu dengan serombongan turis Belanda yang dipandu seorang tour guide wanita. Ketika mendengar kami sedang bercakap dengan bahasa Indonesia, tiba - tiba ibu itu berteriak "Hallo Indonesia... saya kangen dengan gado - gado, lotek, dan rujak...."

Rupanya sang tour Guide sudah pernah tinggal di Bandung... wah suasana jadi semakin ramai dengan komunikasi nostalgia sehingga antrian yang panjang tidak terasa melelahkan.

Ketika memasuki bangunan Al Hambra, kami sangat kagum dengan ornamen - ornamen seni ukir dan arsitekstur bernuansa islami yang begitu detail. 

Hampir semua dinding bangunan berhiaskan kaligrafi yang rumit... sungguh peninggalan sejarah Islam yang sangat berharga. 

Tidak mengherankan jika Al Hambra ditetapkan sebagai situs Warisan budaya dunia oleh UNesco sejak tahun 1984.

Komplek bangunan ini sangat luas sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa berkeliling di komplek Al Hambra. Sambil berjalan ke arah keluar, kami melewati jendela - jendela yang menghadap ke Socramento... tampak bangunan - bangunan bernuansa putih di atas bukit  hijau nan indah.. Sesampainya di luar bangunan, kami sempatkan memasuki toko souvenir yang berjajar di beberapa sudut komplek ini. Semua ssouvenir tampak indah untuk dikoleksi... Granada.. Al Hambra... Andalusia meninggalkan kesan yang dalam di hati...