Translate

Selasa, April 23, 2013

Ternate - Tidore, A Little Heaven In East Indonesia


By Benediktus Beben


Perjalanan kali ini serasa loncat dari pulau ke pulau lain...

Ternate dan Tidore merupakan kepulauan di Maluku Utara sudah tertera di buku pelajaran sejarah semasa sekolah dulu. Saat masih di angkasa dengan pesawat domestik dari kota Makassar, kami sudah merasakan keindahan pulau pulau ini dari balik jendela pesawat..
 
Ternate meupakan ibukota Propinsi Maluku Utara yang terdiri dari gugusan pulau pulau diantaranya Ternate, Tidore, Halmahera, Maitara, Hiri, Morotai dan beberapa pulau lainnya.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam dari kota Makassar, pesawat Express Air yang kami tumpangi mendarat dengan mulus di Bandara Sultan Babullah Ternate sekitar pukul 13.00 WIT. Bandara yang kecil dan sederhana di tepi pantai, tetapi tampaknya pembangunan bandara masih dikerjakan..
 
Pulau Maitara dari restoran Floridas
Cuaca hari itu sangat cerah, hawa pantai yang panas diterpa angin pegunungan yang sejuk menjadi perpaduan hawa yang segar.

Kami tinggal di Kota Ternate selama 4 hari 3 malam, cukup banyak waktu untuk menjelajahi pulau ini. Hotel tempat kami menginap hanya terletak beberapa meter dari pelabuhan sehingga suasana pantai sangat terasa.
 
Mata air panas Akisahu-Tidore
 
Hotelnya cukup bersih dan nyaman. Hari pertama di kota ini, kami isi dengan keliling kota dengan sebuah mobil rental seharga Rp. 50.000 per jam, tapi kalau mau pakai seharian, kita bisa negosiasi harga dengan pak sopir.
 
Kota kecil ini cukup ramai, banyak juga pertokoan dan pedagang di sepanjang jalan yang kami lewati.. kita hanya perlu waktu sekitar 2 jam saja kalau mau berkeliling di pulau Ternate, menyusuri jalanan yang mulus di sepanjang pantai.
 
Kami berhenti di sebuah kedai tepi pantai menikmati secangkir Guraka (minuman khas Ternate rasa jahe dan gula merah ditaburi irisan biji kenari) dan pisang goreng, berlatar Gunung Gamalama dan suasana pantai sore hari menjelang sunset.
 
Benteng Tolukko - Ternate
 
Dari rekomendasi beberapa rekan kami yang sudah pernah singgah di pulau ini, kami singgah  ke sebuah Restauran bernama "RM. Pondok Katu" untuk bersantap malam.

Rumah makannya sederhana saja seperti rumah tempat tinggal biasa. Saat tiba di sana restauran ini  masih sepi pengunjung karena waktu baru menunjukkan pukul 18.00.

Menu istimewa yang dijual di sana adalah Kepiting raksasa pemakan buah kelapa yang disebut kepiting kenari. Karena kepiting jenis ini cukup langka dan hanya bisa ditemui  di Indonesia bagian timur, kami pesan menu ini dengan harga yg cukup fantastis.. dari 1 ekor kepiting bisa diolah menjadi beberapa menu masakan.. hmmm rasanya sungguh nikmat.
 
Malam telah tiba tetapi kami merasa belum puas untuk menikmati kota kecil ini. Sebelum istirahat malam ini, kami sempat jalan kaki menyusuri tepi pantai di dekat hotel. Tampak banyak pedagang durian dan makanan lainnya di sepanjang jalan...
 
Pantai Sulamadahu - Ternate
Ternate di kala senja
Keesokan harinya kami pergi ke pelabuhan Bastiong untuk naik kapal ferry ke Pulau Tidore yang sudah tampak di depan mata tetapi hanya bisa ditempuh dengan boat atau ferry dengan jadwal tertentu.

Sambil menunggu jadwal kapal yang masih lama, kami mampir untuk makan siang di sebuah rumah makan bernama Floridas yang terletak di dataran tinggi dengan pemandangan yang sangat indah.

Sungguh sangat nikmat Kami  di teras restoran disuguhi pemandangan indah pulau Maitara dan Tidore, dua pulau yang tertera juga di pecahan uang Rp. 1.000,-...
 
Kapal ferry datang agak terlambat.. sambil menunggu kapal berlabuh, kami sempat ngobrol dengan beberapa orang calon penumpang yang akan menyebrang ke Sofifi di pulau Halmahera dan ke pulau Tidore.

Mereka sangat ramah dan tampaknya senang sekali bisa ngobrol dan bercerita dengan orang asing seperti kami..
 
Gereja batu St. Willibrodus - Ternate
Dari atas kapal ferry yang melaju pelan menuju Tidore, tampak di belakang kami pemandangan pulau Ternate dengan Gunung Gamalama yang gagah perkasa... oh my God, dari atas kapal, saya baru menyadari ternyata pulau Ternate hanya merupakan sebuah pulau kecil dengan 1 buah gunung yang menjulang.. tampak rumah rumah penduduk menyebar sepanjang pantai menyusur terus ke kaki gunung Gamalama....sangat menakjubkan pulau ini...

Tampak di depan mata pulau maitara yang mungil dengan beberapa rumah penduduk dan juga tampak pulau Tidore yang cukup besar.
 
Menyusuri jalanan yang mulus sepanjang tepi pantai di Pulau Tidore, dihembus angin laut berpadu hawa pegunungan yang sejuk, perjalanan di pulau ini sangat menyenangkan. Sebelah kanan kami pantai yang indah dan sebelah kiri kami perkebunan pala dan cengkeh yang sedang berbuah..
 
Senja indah di pelabuhan Tidore














Hari ini Kami mampir di kesultanan Tidore yang asri dengan pemandangan laut dan gunung.

Menurut cerita ada 4 kerajaan besar berlambang burung Garuda berkepala dua (MOLOKU KIE RAHA) yaitu Ternate, Tidore, Moti dan Makian.
 
Ada cerita unik seputar pemilihan seorang sultan yang akan menduduki tahta kerajaan kerajaan ini.

Dari keluarga kesultanan, hanya ada 1 orang sultan yang terpilih ditandai dengan pemakaian sebuah mahkota ke atas kepalanya.

Mahkota ini akan pas dengan sendirinya di atas kepala Sultan terpilih. Uniknya mahkota ini berambut dan tumbuh sepanjang masa sehingga ada upacara khusus untuk memotong rambut mahkota ini setiap tahun pada saat Hari Raya Idul Adha.
 
Bandara sultan Babullah - Ternate
Dari kesultanan Tidore, kami berkunjung ke mata air panas AKISAHU yang sangat unik. Mata air ini hanya berjarak sekitar 5 meter dari tepi pantai serta berada di bawah sebuah pohon, mengalir mata air tawar dan panas pula.

Saat ini dibuat sebuah kolam kecil sehingga air ini bisa tertampung di sana.. kami sempat berendam kaki dengan air panas di sana.. sungguh ajaib..
 
Hari menjelang sore, kami harus kembali ke pelabuhan mengejar jadwal kapal ferry yang akan menyebrangkan kami kembali ke pulau Ternate.

Kami tiba di sana menjelang sunset. Suasana pelabuhan cukup ramai. Anak anak pantai sedang bercengkrama dengan bahagianya berloncatan ke laut bemain di antara air dan ombak. Dari tepi pelabuhan kami melihat banyak ikan ikan hias yang cantik berenang diantara batu batu karang. Mata memandang ke ufuk barat di kala matahari hampir terbenam memantulkan pemandangan yang sangat spektakuler... merah, kuning, jingga yang tiada duanya.
Pelabuhan Ternate
 



Keesokan harinya perjalanan kami menyusuri Pulau Ternate dilanjutkan dengan berkunjung ke sebuah gereja katolik yang asri.. orang sana menyebutnya Gereja batu karena dindingnya penuh dengan batu batu dari gunung Gamalama.

Mengunjungi Benteng Tolukko, salah satu beneteng peninggalan Portugis dengan pemandangan laut yang indah, juga ke batu Angus, merupakan gugusan batu batu hitam dari letusan gunung berapi.
 
Membeli sedikit oleh oleh berupa kue kue dari kacang kenari, menikmati makanan khas Popeda yang terbuat dari tepung sagu dengan bermacam masakan khas sungguh memanjakan lidah kami..

Pulau Ternate & Gunung Gamalama
Siang hari kami berkeliling lagi.. mampir ke danau Tolire yang indah berwarna hijau dan sarat dengan cerita legenda serta ke ke pantai Sulamadaha yang indah. Tergiur dengan beningnya air laut berwarna bening, aku nyebur ke pantai itu, merasakan hangatnya air laut Sulamadaha. Pantainya laksana kolam renang yang tenang..
 


Kepiting kenari
Dari kejauhan tampak sebuah pulau kecil bernama Pulau Hiri. Dengan menyewa sebuah perahu boat, kami mengarungi lautan mengelilingi pulau Hiri di senja hari.

Pemandangan seputar pulau itu sangat indah.. pohon kelapa menyebar rata sepanjang pulau diselang oleh pohon pohon cengkeh dan pala.

Di antara pepohonan tampak beberapa rumah penduduk yang tinggal di sana. Sepanjang pulau, mata tak lepas dari pemandangan laut yang tenang dan bening. Ingin rasanya snorkling di sana menikmati pemandangan terumbu karang dengan segala kekayaannya...
 

Kawasan Batu Angus - Ternate
Oh Ternate.. berat rasanya meninggalkan sejuta kenangan indah dengan segala keramahan dan kemolekannya. Hari ini kami harus pulang.. Selamat tinggal Ternate yang indah... ... Terima kasih Tuhan telah memberi kesempatan kepada kami untuk menginjakan kaki di pulau yang indah ini.
 

Danau Tolire - Ternate
Popeda & teman temannya
Potret Salah satu Sultan Ternate dgn Mahkota yg Unik
Terima kasih GranMa tercinta sudah membawa kami ikut serta menjelajahi dan terlibat dalam nostalgiamu...













Buat kakak tercinta, semoga perjalanan ke tanah kelahiranmu bermakna dan penuh kenangan...


Potret salah satu Siltan.. perhatikan mahkotanya tidak berambut
Syukur Dofu Dofu.....